Safety at Work

Berikut Dugaan Disnakertrans Riau dan Totalindo Terkait Pekerja Tewas di Gedung Unri

Korban tewas bernama Rudianto (46) adalah pekerja konstruksi PT Totalindo Eka Persada Tbk yang diduga sedang memindahkan cantolan body harness ke posisi lain dari posisi awal.

Pekanbaru, isafetymagazine.com – Tim Pengawas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau menyatakan satu pekerja yang tewas setelah terjatuh dari lantai tiga Gedung University Main Library (UML) Universitas Riau (Unri) setinggi 12 meter diduga akibat terpeleset ketika korban berusaha melepas bekisting (mal papan cor).

“Dengan dilakukan interogasi dan investigasi yang mendalam dan akhirnya kejadian ini memang ada sesuatu yang tidak sesuai dengan prosedur yang dilakukan oleh pekerja tersebut,” kata Kabid Pengawasan Disnakertrans Provinsi Riau, Rival Lino pada Kamis (27/7/2023).

Insiden ini dilihat oleh beberapa rekan kerja korban di lokasi kejadian. Dari analisis awal, alat pelindung diri (APD) body harness tidak dipasangkan oleh korban ke posisi yang tepat.

Disnakertrans Provinsi Riau masih menyelidiki seorang pekerja yang tewas usai jatuh dari lantai tiga Gedung UML Unri. Langkah ini dilakukan dengan menerjunkan tim pengawas ketenagakerjan terdiri daru tiga orang pengawas ke lapangan

“Kita tetap melakukan investigasi lebih dalam lagi dan juga mengumpulkan bukti serta bahan keterangan saksi-saksi,” ujarnya.

Rival Lino mengemukakan Disnakertrans Provinsi Riau juga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian guna mengungkap kasus ini yang diharapkan kejadian ini tidak terulang. Apalagi, sektor konstruksi ditargetkan menyelesaikan pekerjaan selama kurun waktu tertentu.

“Rata-rata pekerjanya non-skill, ini menjadi konsentrasi kita juga kedepannya,” tuturnya.

Korban tewas bernama Rudianto (46) adalah pekerja konstruksi PT Totalindo Eka Persada Tbk yang diduga sedang memindahkan cantolan body harness ke posisi lain dari posisi awal.

Namun, tiba-tiba dia terpeleset kemungkinan akibat licin, sehingga jatuh dari lantai 3 Gedung UML Unri.

“Sebelum kejadian memang ada bagian bekisting (mal pencetak beton) kita yang sudah dibongkar. Pekerja kita mengambil inisiatif keluar,” ujar Chief Healthy Safety Environment (HSE) PT Totalindo Eka Persada Tbk, Agus Rufawan

Kondisi korban diketahui perusahaan sangat parah setelah jatuh dari lantai 3 UML Unri, sehingga dia dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Awal Bros Panam. Walaupun demikian, korban masih sadar pada waktu itu.

Dari observasi RS disebutkan tangan kanan dan kaki kanan korban patah dan luka di pelipis mata.

“Setelah dilakukan observasi kondisi korban drop. Saat dibawa ke ICU (Intensive Care Unit) kondisi korban sudah tidak normal dan jam 17.00 WIB dinyatakan meninggal dunia,” ujarnya.

Agus Rufawan mengungkapkan jenazah korban dibawa ke rumah duka sekitar pukul 21.00 WIB. Perusahaan ini akan memberikan uang santunan di luar dari BPJS Ketenagakerjaan.

“Rencana santunan itu paling cepat (diserahkan) minggu ini,” ucapnya.

Seluruh pekerja Totalindo Eka Persada telah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dan dilaporkan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau.

Begitupula penggunaan APD telah diterapkan perusahaan ini susuai standar yang diterapkan perusahaan.

Sebelumnya, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru masih menyelidiki kasus kecelakaan kerja yang menimpa satu pekerja di Unri. Langkah ini dilakukan dengan mendatangi lokasi kejadian, melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi.

Sebanyak lima saksi yang diperiksa yakni HRD PT Totalindo Eka Perkasa, Tbk Juivo Sitanggang (37), Mandor Fajri (35), Sekuriti Arif Budiman (20), Bagian Safety Sesfi Bonita (25), dan Chief HSE PT Totalindo Eka Perkasa, Tbk Agus Rufawan (50).

Totalindo Eka Persada adalah kontraktor yang ditunjuk mengerjakan tiga proyek yakni pembangunan gedung Information and Technology Center (ITC), University Main Library (UML), dan University Training Center (UTC).

Ketiga proyek ini menghabiskan biaya sebesar Rp 91,69 miliar lebih dengan masa kerja selama 360 hari terhitung sejak Juli 2022. Hal ini bagian dari pembangunan proyek 10 gedung di kampus Unri yang didanai Asian Development Bank (ADB) senilai Rp840 miliar. (ria/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button