Fire Safety

Damkar Ungkap Penyebab Kebakaran Pabrik Pengolahan Ikan di Sukoharjo

Dari laporan yang diterima Damkar Srono pada sekitar pukul 0.48 WIB, maka instansi ini bergerak menuju ke lokasi mulai pukul 0.51 WIB dan tiba di lokasi pukul 1.13 WIB.

Sukoharjo, isafetymagazine.com – Kepolisian Sektor (Polsek) Sukoharjo mengungkapkan kebakaran terjadi di PT Cinder Food Indonesia di Dusun Kampung Baru, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo pada Sabtu (1/7/2023).

Api ini berasal dari oven yang dipakai tujuh pekerja untuk melakukan pengasapan pada Sabtu lalu sekitar pukul 12.00 WIB.

Kemudian, pada pukul 16.00 WIB, pekerja membakar dan menyediakan kayu untuk proses pengasapan dengan waktu enam hingga delapan jam pembakaran.

Lalu, sekitar pukul 23.30 WIB salah satu pekerja yang bertugas di lantai tiga Mariono (40) melihat kebakaran di ruang oven.

“Mariono memanggil teman-temannya untuk membantu memadamkan api,” kata Kapolsek Purwoharjo, AKP Budi Hermawan pada Minggu (2/7/2023).

Cinder Food Indonesia merupakan pabrik pengolahan ikan pindang yang dimiliki Warga Negara Taiwan bernama Sheng Chi Chen (64).

Warga sekitar pabrik juga berdatangan membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya. Langkah ini dilakukan sambil menunggu petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Sektor Srono tiba di lokasi kebakaran.

“Laporan masuk hampir dua jam lebih dari pertama muncul api di pabrik pengolahan ikan itu,” ujar Komandan Regu Damkar Sektor Srono, Hery Siswanto.

Dari laporan yang diterima Damkar Srono pada sekitar pukul 0.48 WIB, maka instansi ini bergerak menuju ke lokasi mulai pukul 0.51 WIB dan tiba di lokasi pukul 1.13 WIB.

“Satu jam kita melakukan pemadaman, kita lanjutkan pendinginan hingga pukul 3.45 WIB,” ujarnya.

Dari keterangan saksi, ujar Hery Siswanto, kebakaran di Cinder Food Indonesia akibat proses pembakaran kayu untuk pengasapan ikan. Sejumlah pegawai memasukkan kayu bakar untuk mengoven terlalu banyak.

“Di dalam oven juga ditemukan banyak ikan hasil olahan yang sudah terlalu kering,” tuturnya

Damkar sempat mengaku kesulitan untuk melakukan pemadaman lantaran jalan sempit ke pabrik, sehingga dibutuhkan waktu. Walaupun, langkah ini diiringi dengan kondisi cuaca gerimis.

“Akibat kebakaran ini, kerugian diperkirakan mencapai Rp 500 juta,” ucapnya. (jpc/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button