Jakarta, isafetymagazine.com – Gunung Raja Paksi (GRP) dan Coupa Incorporated menandatangani kemitraan pemanfaatan basis data untuk pemantauan environment (lingkungan), social (sosial), dan government (tata kelola) atau ESG, keberlanjutan, dan membangun jaringan pemasok rendah karbon.
βDengan pemahaman yang kuat terhadap kontribusi ESG dari calon mitra melalui teknologi Coupa, GRP akan mempercepat pencapaian Roadmap Net Zero yang ambisius dan memastikan visi bersama untuk industri rendah karbon di seluruh rantai nilainya,β kata Executive Chairman PT GRP Tbk, Kimin Tanoto pada Senin (7/4/2025).
Total audit yang dilakukan GRP atas dampak lingkungan dan sosial dari seluruh rantai pasoknya dibarengi pemantauan dan manajemen dari platform Coupa membuat perusahaan ini mempercepat perhitungan Emisi Cakupan 3 (Scope 3) secara kredibel serta dapat mengidentifikasi prioritas kegiatan dekarbonisasi.
Emisi Scope 3 adalah emisi gas rumah kaca (GRK) berasal dari seluruh rantai nilai perusahaan secara tidak langsung dan di luar kendali operasional langsung.
Pada sisi lain berdasarkan Greenhouse Gas Protocol bahwa emisi ini mencakup aktivitas pemasok, distribusi, penggunaan hingga pembuangan produk. Jadi, pengelolaan emisi Scope 3 menjadi langkah penting dalam mendorong dekarbonisasi secara menyeluruh.
Kimin Tanoto meneruskan dengan mengintegrasikan pemahaman yang kuat terhadap sumber emisi hulu ke dalam inventarisasi GRK, maka GRP akan dapat menyesuaikan dengan standar keberlanjutan industri yang terkemuka dan skema sertifikasi internasional.
Hal lainnya terus menetapkan tolok ukur baru bagi industri baja yang memenuhi tuntutan keberlanjutan gobal.
βInvestasi seperti ini menjadi salah satu alasan GRP bisa terus bersaing dengan pemain besar lainnya di industri baja,β ucapnya.
βKami sangat peduli terhadap penerapan ESG dan tahu pelanggan kami juga mengharapkannya. Kerja sama ini akan membawa kami selangkah lebih dekat untuk mewujudkan komitmen tersebut.β
Chief Transformation Officer PT GRP Tbk, Kelvin Fu mengemukakan di tengah kondisi rantai pasok yang semakin kompleks, transparansi dan kejelasan soal emisi serta target net zero akan menjadi pembeda utama antara perusahaan yang memimpin dan yang tertinggal.
βItu sebabnya, kami bangga bisa terus berada di barisan terdepan dalam mendorong transformasi industri berat,β ucapnya. (ner/adm)