Environment

Indorama Synthetics Cemari Sungai Cikembang

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menanggapi Indorama Synthetics harus membuka data kebocoran dan persoalan limbah pabrik secara transparan.

Purwakarta, isafetymagazine.com – Indorama Synthetics mengakui kebocoran limbah pabrik dialaminya yang berakibat bau menyengat dan pencemaran Sungai Cikembang di Desa Kembang Kuning dan Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (Jabar).

“Ini salah kami, kami akui. Kebocoran itu mengakibatkan bau di satu tempat sehingga ketika ada angin maka terbawa, kalau ada air besar itu terbawa arus,” kata General Manager Human Resources Department and General Affair (HRD and GA) PT Indorama Synthetics Tbk, Aliaman Saragih pada Senin (12/9/2022).

Seorang warga bernama Taufik mengungkapkan mereka telah mencium bau menyengat dari pabrik Indorama Synthetics selama dua bulan terakhir.

“Tolong beri kami jaminan karena masyarakat dilindungi undang-undang dan berhak mendapatkan hidup yang baik dan sehat,” ujarnya.

Kebocoran diduga akibat salah satu instalasi pabrik terputus dan tutup pipa yang hilang diduga akibat pencurian, sehingga ini berakibat bau yang sangat menyengat.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menanggapi Indorama Synthetics harus membuka data kebocoran dan persoalan limbah pabrik secara transparan.

“Asumsi di masyarakat kalau hujan perusahaan buang limbah, ini harus diluruskan benar atau tidak. Kemudian persepsinya limbah sudah dibuang hujan tidak jadi, jadinya bau. Ini harus dijelaskan,” tuturnya.

Sementara itu pemerintah setempat juga harus membangun infrastruktur di sekitar lokasi pabrik Indorama Synthetics. Dana ini diambil dari pajak yang telah dibayarkan Indorama Synthetics.

Pembangunan infrastruktur lingkungan yang dimaksudnya seperti kesehatan kepada warga yang hidup di sekitar pabrik Indorama Synthetics.

Untuk kecamatan yang tak berpotensi pencemaran bisa disediakan satu dokter, sedangkan di daerah potensi pencemaran pabrik dapat ditambah empat hingga lima orang.

Dedi Mulyadi mengaku saat dia menjabat Bupati Karawang hampir tidak pernah terjadi bau menyengat dari Indorama Synthetics. Jadi, perusahaan ini harus menjelaskan secara ilmiah tentang bau kebocoran dan pencemaran limbah.

Warga memang menuntut perusahaan untuk memberikan jaminan hidup yang baik dan sehat karena mereka telah mencium bau menyengat dari pabrik Indorama Synthetics.

“Sekarang sudah dua bulan berturut-turut bau. Tolong beri kami jaminan karena masyarakat dilindungi undang-undang dan berhak mendapatkan hidup yang baik dan sehat,” ujar Taufik, salah seorang warga setempat.

Para warga dan tokoh masyarakat setempat juga diingatkan persoalan limbah tidak bisa ditukar dengan beras atau sembako lainnya.

Jika setiap kebocoran limbah diatasi dengan pembagian sembako, maka ini akan menimbulkan ketergantungan bagi masyarakat.

“Jadi permintaan kita saat ini problem segera ditemukan. Persoalannya, dulu selama delapan tahun ke belakang tidak ada bau, ini harus dicari solusinya. Kuncinya pada tata kelola limbah,” ujar Dedi Mulyadi.

Dari mediasi antara warga dan Indorama Synthetics atas kebocoran dan pencemaran di Sungai Cikembang akan dibangun kawasan wisata edukasi guna menjamin kualitas dan mutu air sungai.

“PT Indorama juga akan membangun jalan senilai Rp9 miliar untuk mendukung kenyamanan transportasi warga,” tuturnya. (ant/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button