Jakarta, isafetymagazine.com – Transportasi Jakarta (Transjakarta) menilai kesuksesan dan keberlanjutan bisnis perusahaan tidak hanya bergantung pada sistem, prosedur, dan teknologi.
Namun, ini bergantung kepada faktor manusia sebagai elemen paling krusial dalam keselamatan dan kinerja operasional.
“Tema Human Factor bukan sekadar topik pelatihan atau workshop, melainkan merupakan inti dari keberhasilan dan keberlanjutan bisnis kita di Transjakarta. Di balik setiap sistem, prosedur, teknologi, dan inovasi canggih, faktor yang paling krusial adalah manusia,” kata Direktur Keuangan, Sumber Daya Manusia (SDM), dan Umum PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Mayangsari Dian Irwantari.
Pernyataan ini disampaikannya dalam seminar bertema ‘Human Factor: Inti Keselamatan dan Kinerja Operasional’ yang digelar Transjakarta Academy di Kantor Pusat PT Transportasi Jakarta pada Selasa (28/10/2025).
Seminar ini dihadiri oleh komisaris, direksi, leader Transjakarta dan para pimpinan mitra operator mulai bus kecil, bus sedang, dan bus besar.
Dua narasumber hadir dalam seminar bertema ‘Human Factor: Inti Keselamatan dan Kinerja Operasional’ yaitu Capt. Nur Cahyo Utomo sebagai Ketua Umum Human Factor Indonesia (HFI).
Selain itu Direktur Safety AirNav 2025, serta Capt. Ardhana selaku Ketua Bidang Kerja Sama dan Riset HFI serta Chief Executive Officer (CEO) Sriwijaya Air 2021-2023.
Keduanya membagikan wawasan mendalam mengenai penerapan prinsip Human Factor dalam dunia transportasi dan keselamatan kerja, serta pentingnya peran manusia dalam membentuk sistem yang andal dan berkelanjutan.
Human factor mengajarkan pemahaman batasan dan kemampuan manusia dinilai penting dalam setiap proses kerja, mulai dari kelelahan, stres, komunikasi, hingga pengambilan keputusan.
Sementara itu Transjakarta melalui Transjakarta Academy mendorong tiga poin utama yaitu pertama, Meningkatkan kesadaran, bahwa setiap tindakan, besar maupun kecil, memiliki potensi risiko yang perlu dikelola dengan mempertimbangkan faktor manusia.
Kedua, Mengembangkan budaya belajar, dari setiap insiden atau near miss, dengan menekankan perbaikan sistemik ketimbang menyalahkan individu.
Ketiga Memperkuat kolaborasi, lintas divisi, antara tim operasional, teknik armada, keselamatan dan kesehatan kerja (K3), serta seluruh pimpinan Transjakarta dan Mitra Operator untuk membangun lingkungan kerja yang aman dan berorientasi pada pelayanan prima.
“Mari kita jadikan Human Factor sebagai DNA baru dalam budaya kerja Transjakarta. Dengan mengutamakan faktor manusia, kita tidak hanya melindungi aset perusahaan dan menciptakan lingkungan kerja yang aman, tetapi juga berinvestasi pada potensi terbaik yang kita miliki yaitu karyawan kita,” ucap Mayangsari Dian Irwantari. (adm)
Sumber: Warta Kota
 
				 
					














