Safety at Work

Kepolisian Selidiki Truk Tumpahkan Asam Sulfat di Jalan Cilegon

Polsek Ciwandan telah memasang garis polisi sepanjang 50 meter dan lebar 10 meter untuk mensterilkan area truk tangki.

Cilegon, isafetymagazine.com – Kepolisian Resor (Polres) Cilegon belum bisa mengungkapkan apa penyebab truk tangki bernomor W 3594 UT seberat 30 ton yang memuat cairan asam sulfat tumpah di Jalan Cilegon-Anyer atau di depan PT Indorama, Ciwandan, Kota Cilegon, Banten.

Hal ini akan diketahui dari meminta keterangan kepada tiga pihak yaitu pengemudi, pemilik kendaraan, dan pemesan cairan asam sulfat.

Pemilik kendaraan akan dimintai keterangan tentang bagaimana prosedur pengangkutan cairan kimia seperti asam sulfat, sedangkan pemesan cairan tersebut yakni Chandra Asri akan ditanyakan bagaimana penanganan awal tumpahan tersebut.

“Dugaan sementara patah as,” kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Cilegon AKBP Sigit Haryono di Cilegon pada Senin (7/3/2022).

Keterangan juga akan dimintakan kepada masyarakat setempat terkait dampak yang terjadi akibat tumpahan cairan asam sulfat. Walaupun, mereka belum melaporkan ini kepada Polres Cilegon.

Seorang warga bernama Marhumin, mengaku khawatir soal pencemaran cairan asam sulfat, sehingga dia sudah berkomunikasi dengan Dinas Lingkungan Hidup. Air ini sudah masuk drainase dan pinggir jalan.

“Kekhawatirannya itu karena tadi saya juga konfirmasi sama Dinas Lingkungan Hidup air itu maksimal 10 hari tidak boleh digunakan,” ujarnya.

Truk tangki seberat 30 ton yang memuat cairan asam sulfat tumpah di Jalan Cilegon-Anyer berawal dari truk berjalan di bahu jalan dan terperosok ke drainase. Tangki ini mengalami patas as, sehingga terguling dan menumpahkan cairan kimia yang berada di dalamnya.

“Truk itu dari Karawang muat produk untuk menuju Chandra Asri setelah melewati depan Indorama itu truk berjalan di bahu jalan, terperosok ke drainase dan tangkinya itu terguling ke kiri, terperosok, tangkinya itu jatuh,” ujar Sigit Haryono.

Kepolisian Sektor (Polsek) Ciwandan telah memasang garis polisi sepanjang 50 meter dan lebar 10 meter untuk mensterilkan area truk tangki yang memuat cairan asam sulfat yang tumpah. Para pedagang di sekitar lokasi juga diminta segera menutup tempat barang dagangannya.

Tindakan ini supaya warga tidak melintas di lokasi lantaran asam sulfat bisa berakibat iritasi, kulit terbakar, dan gangguan pernafasan. Beberapa orang memotong besi pengait tangki untuk memisahkan tangki dari badan truk.

“Untuk itu kita jauhkan masyarakat, kita minta bantuan Chandra Asri untuk menghubungi transportirnya akhirnya dievakuasi pakai crane,” ucap Sigit Haryono.

Penanganan awal tumpahan cairan asam sulfat dilakukan dengan memberikan tanggul karung berisi pasir guna melokalisir cairan agar tidak menyebar ke tengah jalan.

“Itu masukan dari Chandra Asri yang biasa menangani zat-zat kimia itu,” tuturnya. (dtc/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button