Gresik, isafetymagazine.com – PT Freeport Indonesia (PTFI) menerapkan keselamatan kerja hingga sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait merupakan kunci menangani kebakaran secara cepat yang menimpa Common Gas Cleaning Plant, Smelter PTFI, di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Jawa Timur (Jatim).
“Saya melihat langsung bagaimana situasi terkini di lokasi kebakaran. Fokus kami saat ini adalah proses asesmen berjalan lancar dan melakukan evaluasi secara menyeluruh untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali,” kata Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas di Gresik, Jatim pada Rabu (23/10/2024).
Aspek keselamatan merupakan poin pertama dari nilai-nilai perusahaan yang wajib dijunjung tinggi seluruh karyawan dan kontraktor PTFI, yaitu Safety, Integrity, Commitment, Respect, Excellence (SINCERE).
Seluruh karyawan dan kontraktor menjalankan dan menjadikan keselamatan sebagai pedoman, sehingga ketika terjadi insiden di tempat kerja tidak ada korban jiwa.
Keselamatan juga telah dilakukan oleh PTFI sejak awal 2024 PTFI, yaitu melaksanakan semua tahapan commissioning termasuk menerapkan beberapa kali tahapan pengujian.
Bahkan, PTFI sudah melewati tahapan trial and error selama beberapa bulan dari mulai Juni untuk memastikan Smelter PTFI dapat beroperasi dengan aman dan optimal.
“Artinya setiap tahapan kami lakukan dengan sangat hati-hati dan penuh perhitungan. Dari kejadian ini Freeport Indonesia akan melakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” ujarnya.
Tony Wenas meneruskan kunci dari keberhasilan penanganan kebakaran ini adalah kerja keras Tim Tanggap Darurat PTFI yang bergerak cepat dan tepat.
“Seluruh tim terkoordinasi dengan baik sebagai satu kesatuan One Freeport melibatkan tim dari Gresik, Papua, dan Jakarta untuk mengatasi sehingga api berhasil dikendalikan dalam waktu cepat,” katanya.
PTFI mengapresiasi dukungan dan gotong royong semua pihak, sehingga proses penanggulangan kebakaran bisa terlaksana secara tepat dan terpadu.
Total sebanyak 45 orang terjun dalam upaya pemadaman api, yaitu terdiri dari Tim Tanggap Darurat PTFI yang didukung Tim Pemadam Kebakaran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik.
Kemudian, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, Petrokimia Gresik, Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), dan Kawasan Industri Maspion.
Namun, Tony Wenas menjelaskan pihaknya akan tetap memantau assessment sekaligus memastikan kondisi para karyawan pasca kebakaran dengan menyiapkan pendampingan khusus oleh psikolog.
“Melalui asesmen dan pendampingan yang intensif, kami ingin memastikan mereka merasa nyaman, rileks, dan dapat kembali bekerja dengan baik,” ucapnya. (ant/adm)