Environment

Nilai ESG Bank Jabar dan Banten Turun Setengah Poin, Dampak Kasus Hukum

Rasio Non-Performing Loan (NPL) juga naik menjadi 2,2% pada Desember 2024

Jakarta, isafetymagazine.com – RHB Research menurunkan rating (peringkat) saham Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (Jabar) dan Banten menjadi rekomendasi sell (jual) saham dari sebelumnya neutral.

Langkah ini terkait dugaan korupsi pengadaan iklan yang melibatkan mantan direktur utama (dirut).

Begitupula nilai environment (lingkungan), social (sosial), dan governance (tata kelola) atau ESG diturunkan menjadi 2,5 poin dari 3,0. Kondisi ini terjadi akibat persoalan litigasi yang menerpa mantan dirut.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan mantan dirut Bank BJB, Yuddy Renaldi, sebagai tersangka dalam dugaan kasus korupsi terkait pengadaan iklan.

Bank Jawa Barat dan Banten menyiapkan biaya promosi umum dan produk sebesar Rp408 miliar. Dana ini dibelanjakan untuk iklan di stasiun televisi (TV), media cetak, dan media siber yang bekerjasama dengan enam agensi sepanjang 2021 sampai pertengahan 2023

Penyebab lain nilai ESG turun akibat penurunan kondisi keuangan akibat penurunan laba sebesar 52,8% pada kuartal IV 2024 lantaran peningkatan biaya kredit dan pengeluaran operasional.

Begitupula Net Interest Margin (NIM) Bank Jawa Barat dan Banten anjlok menjadi 3,8% akibat likuiditas perbankan ketat. Jadi, bank ini merevisi perkiraan laba menjadi penurunan.

β€œKami menurunkan proyeksi laba FY25F–26F (2025 dan 2026) masing-masing sebesar 8,7% dan 14,1% akibat perlambatan pertumbuhan Kredit dan penyempitan NIM,” kata Analis RHB, Andrey Wijaya.

Dengan begitu RHB Research menurunkan target price menjadi Rp670 per saham dengan saran sell termasuk diskon ESG sebesar 10%. Penyesuaian ini mencerminkan nilai buku yang diperbarui seiring dengan revisi proyeksi laba.

Nilai intrinsik Bank Jawa Barat dan Banten bertengger di Rp748 per saham dari Rp880 per saham. Hal ini berdasarkan rasio Price to Book Value (PBV) dari model Gordon Growth Mode (GGM) yang telah diperbarui menjadi 0,4x atau dipotong dari sebelumnya 0,6x.

Rasio Non-Performing Loan (NPL) juga naik menjadi 2,2% pada Desember 2024 dari sebesar 1,5% pada September 2024 dengan catatan Desember 2023 hanya sebesar 1,4%. Kejadian ini akibat peningkatan isiko kredit macet di segmen korporasi, terutama terkait pinjaman Sritex.

β€œMenyangkut dengan kebangkrutan Sri Rejeki Isman (Sritex) (SRIL),” ujarnya.

Kontraksi NIM akibat pengetatan likuiditas, karena Dana Pihak Ketiga (DPK) hanya tumbuh sebesar 12,6% pada 2025 dibandingkan 2024 dan pertumbuhan kredit lambat.

Namun, deposito berjangka dengan biaya tinggi tumbuh lebih cepat dibandingkan CASA yang berakibat rasio Current Account Saving Accoun (CASA) mengalami penurunan pada Kuartal IV-2025 QoQ.

Dengan begitu RHB Research menurunkan rating saham BJBR menjadi rekomendasi sell yang dipangkas target harga saham Rp670 per saham. Ratings sell adalah analis memprediksi harga saham tersebut berpotensi turun lebih dari 10% dalam 12 bulan ke depan. (blo/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button