Jakarta, isafetymagazine.com – Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) dan Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) akan menggelar Environmental, Social, and Governance (ESG) Forum tahun 2025 di Jakarta pada hari ini Senin (2/6/2025) pukul 8.00 WIB.
Kegiatan ini mengusung tema ‘Menyelaraskan Standar ESG Indonesia dengan Tuntutan Pasar Global dan Transisi Energi Hijau’. Sebanyak enam topik utama yang akan dibahas selama diskusi.
Pertama, pemahaman kebutuhan pasar global terkait ESG dan regulasi seperti EU Battery Passport, Paris Agreement, dan Inflation Reduction Act (IRA) AS.
Kedua, penyusunan daftar standar ESG yang diminta oleh pasar dan ketiga, penerapan standar ESG sesuai kondisi industri nikel Indonesia.
Keempat, peningkatan kapasitas pelaku industri nikel nasional dalam mengimplementasikan ESG.
Kelima, pembangunan kolaborasi antara lembaga ESG global, pasar internasional, penentu harga komoditas, pemerintah Indonesia, dan pelaku industri nikel. Keenam, pengembangan metodologi ESG Indonesia untuk memperkuat daya saing dalam rantai pasok nikel berkelanjutan dunia.
Forum ESG melibatkan berbagai pemangku kepentingan, pemerintah, pelaku industri, investor, organisasi internasional, akademisi, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
ESG terdiri tiga pilar utama dalam prinsip pembangunan berkelanjutan dan investasi bertanggung jawab. Praktik ini mencerminkan komitmen terhadap pembangunan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Aspek Environmental melihat kegiatan aktivitas industri terhadap lingkungan, seperti emisi karbon, deforestasi, dan limbah tambang.
Sementara itu aspek social menyoroti pengaruh masyarakat lokal, perlindungan hak pekerja, keselamatan dan kesehatan (K3), serta keterlibatan komunitas.
Terakhir, aspek governance menyoroti tata kelola perusahaan yang transparan, etis, dan akuntabel. (adm)
Sumber: Radio Republik Indonesia (RRI)
