Jakarta, isafetymagazine.com – International Labour Organization (ILO) mengingatkan penciptaan keselamatan di tempat kerja. Kebijakan ini sebagai upaya membantu ketahanan bisnis dalam jangka panjang pada masa pandemi Covid-19.
“Adaptasi dalam bisnis di masa pandemi Covid-19 menjadi sangat penting,” kata Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor Leste, Michiko Miyamoto di Jakarta pada Kamis (15/10/2021).
Para pelaku bisnis dinilai perlu mengambil langkah aktif dengan melakukan identifikasi tantangan dalam menghadapi krisis yang terjadi sekarang. Selain itu identifikasi kekuatan yang bisa lakukan di masa pemulihan Covid-19.
ILO mendukung pemerintah Indonesia dan mitra sosial dalam penetapan pedoman nasional pencegahan Covid-19 di tempat kerja. Hal ini berdasarkan pedoman nasional dan praktik secara internasional.
Bantuan teknis untuk meningkatkan upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dilakukan melalui penilaian risiko penularan Covid-19. Hal ini berlangsung di 1.500 tempat kerja di laksanakan oleh proyek ILO yang di dukung oleh Pemerintah Jepang.
“Pemerintah juga memainkan peranan penting, tidak hanya menjawab krisis, tapi juga membuat landasan perbaikan di masa yang akan datang, khususnya mengenai kesehatan dan keselamatan kerja seperti pendalaman pelaksanaan PP No 5 Tahun 2021, tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko,” tuturnya.
Minister for Economic and Development Affairs, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Masato Usui mengemukakan keberlanjutan bisnis di tempat kerja menjadi suatu tantangan tersendiri di banyak negara, termasuk Jepang dan Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi bisa didorong dengan cara-cara baru dalam bekerja dan meningkatkan kesehatan serta keselamatan di tengah pandemi Covid-19.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Teguh Dartanto menambahkan pelaku bisnis untuk membangun sistem kerja yang lebih aman. K3 sebagai kunci dari produktivitas di masa depan.
“Kalau misalnya selama pandemi ini tenaga kerja merasa tidak aman tidak sehat untuk WFO, atau untuk pergi ke tempat kerja, ini bisa mempengaruhi mood, bisa mempengaruhi juga produktivitas dan inovasi-inovasi,” ucapnya.
Selama ini para pekerja di bidang manufaktur kurang mendapat perhatian K3 yang membutuhkan komitmen kuat dari pelaku bisnis.
Pemerintah pusat dan daerah juga perlu membentuk suatu pedoman terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja selama pandemi Covid-19, dengan dukungan sosialisasi masif.
Survei yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC) menyebutkan 35% responden bekerja dengan sistem (Work From Office (WFO) dan Work From Home (WFH) secara bergantian.
Kemudian, 23,6% responden yang bekerja di rumah secara penuh dan 15,5% responden yang melakukan penambahan produk dan layanan serta mulai memperluas pasar. (ant/adm)