Tasikmalaya, isafetymagazine.com – Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota (Polresta) Tasikmalaya menyatakan seorang pekerja tpenggilingan gabah tewas di pabrik ini akibat kecelakaan kerja berupa terlilit saat putaran mesin sedang mengoperasikan mesin diesel pada Kamis (14/9/2023).
Dia ditemukan terjepit di pulley (katrol) berukuran besar, penghubung antara mesin dengan instalasi penggilingan gabah.
“Lokasi pabrik kami tutup sementara, kami pasang police line, untuk kepentingan penyelidikan,” kata Perwira Pengawas Piket Polres Tasikmalaya Kota, Iptu Nuraeni.
Korban bernama Wawan Saefulloh (58) warga Cisayong Kabupaten Tasikmalaya meninggal di pabrik yang berlokasi di Kampung Perintis, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.
Dari berbagai informasi yang dihimpun menyebutkan mesin penggilingan gabah dioperasikan dengan menghidupkan mesin. Daya putar di poros (pulley mesin) dihubungkan ke instalasi mesin penggilingan dengan menggunakan vanbelt (tali karet berukuran besar).
Proses pemasangannya dilakukan secara manual oleh pekerja saat mesin sudah menyala dan pulley berputar.
Proses pemasangan vanbelt secara manual ini relatif berisiko, karena dilakukan ketika pulley berputar.
“Kalau vanbelt dipasang dulu, mesin sulit hidup karena ketika proses starter ada beban, makanya dilepas dulu, setelah mesin hidup baru vanbelt dipasang,” ucap Warga Kampung Perintis, Ajid.
Kecelakaan kerja dialami Wawan saat dia memasangkan tali penggerak ke pulley mesin, tapi tangannya terseret putaran pulley, sehingga seluruh tubuhnya terseret putaran mesin.
Warga Kampung Perintis, Agus Mulyawan menambahkan Wawan memulai aktivitasnya menggiling gabah diawali dengan memperbaiki pompa air. Kemudian, mesin huller (penggiling gabah) terdengar beroperasi.
Selepas tengah hari datang seorang warga ingin mengirim gabah dan membeli beras dengan memanggilnya, tapi dia tidak memperoleh jawaban. Kemudian, mereka mencari ke dalam, tapi sudah korban sudah terlilit dengan kondisi mesin sudah mati.
“Langsung lapor ke RT dan polisi,” tuturnya.
Proses evakuasi korban membutuhkan waktu selama dua jam lantaran posisi korban sulit untuk dievakuasi karena terjepit di antara pulley dan tali karet penghubung mesin.
Evakuasi ini melibatkan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tasikmalaya.
Mereka sempat terpikir akan membongkar dulu mesin itu, tapi urung dilakukan karena tubuh korban sudah rusak. Menjelang pukul 15.00 WIB, jenazah korban berhasil dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo Tasikmalaya. (tri/adm)