Trenggalek, isafetymagazine.com – PP Jatiwangi KSO Bendungan Bagong sebagai kontraktor pelaksana pembangunan Bendungan Bagong, Trenggalek, Jawa Timur menghentikan sementara proses peledakan tebing dan perbukitan.
Hal ini akan dilanjutkan setelah penyelesaian puluhan bangunan rusak akibat proses peledakan tadi.
“Saat ini kami belum bisa melakukan blasting sebelum masalah ini selesai. Kami akan off dulu sambil nanti kami siapkan rencana-rencana teknis yang lebih aman,” kata Hubungan Masyarakat (Humas) PT PP Jatiwangi KSO Bendungan Bagong, Mashudi pada Minggu (8/8/2021).
PP Jatiwangi KSO Bendungan Bagong juga akan fokus pengerjaan pembedahan hasil peledakan yang telah dilakukan sebelumnya sepanjang penghentian kebijakan tersebut. Kontraktor ini akan membersihkan batuan dan material tanah dari lokasi peledakan ke titik penampungan.
“Tidak masalah kami berhenti dulu,” ujarnya.
Proses penyelesaian dampak ledakan gelombang dua ditargetkan PP Jatiwangi KSO Bendungan Bagong akan tuntas maksimal dua pekan ke depan. Perusahaan ini juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap skenario peledakan selanjutnya, sehingga lebih aman dan minim risiko bagi lingkungan.
“Kami akan sosialisasi ulang ke warga, nanti jadwal akan menyusul. teknisnya bagaimana. Ke depan akan ada perubahan,” ujarnya.
Mashudi berjanji akan meningkatkan standar pengaman pada saat proses peledakan mulai penyiapan pagar pengaman hingga selimut blasting. Untuk proses peledakan ini akan menggandeng Maleo yang telah memiliki perizinan lengkap mulai tingkat polres hingga Mabes Polri.
“Legalitas atau administrasi PT Maleo selaku vendor blasting sudah terpenuhi semua. Sudah dijelaskan Bapak Kasat Intel juga semua terkait administrasi perizinan blasting sudah oke,” ujarnya,
Sebelumnya, perbukitan dan tebing di area proyek nasional Bendungan Bagong dilakukan peledakan oleh PP Jatiwangi KSO Bendungan Bagong. Tindakan ini berakibat kerusakan 21 bangunan yang terkena lemparan batu ledakan.
“Ada sembilan rumah yang mengalami kerusakan sedang, 11 rumah rusak ringan dan satu unit tempat ibadah rusak ringan,” ucap Kepala Desa (Kades) Sumurup, Budianto. (dtc/adm)