Event HSE

Pertamina Bicara Arti Peduli dalam Keselamatan Kerja

Setiap pekerja memiliki wewenang dan tanggung jawab menghentikan pekerjaan (SWA).

Rokan Ilir, isafetymagazine.com – Pertamina Hulu Rokan (PHR) meminta setiap pekerja peduli terhadap rekan kerjanya selama bekerja supaya mereka kembali selamat ke rumah dari pulang kerja.

Kepedulian terhadap sesama rekan kerja menjadi bagian penting dalam aspek health, safety, security, and environment (HSSE).

“Safety (keselamatan) bukan hanya sekadar bagaimana kita mematuhi peraturan dan prosedur di tempat kerja, lebih penting dari itu, safety adalah bagaimana kita mengkomunikasikan kepedulian terhadap sesama,” kata Manajer Safety Operation PHR Regional I Sidik Mastrilianto disela-sela ‘Sosialisasi Transformasi Safety PHR Regional I Sumatra’ di Bangko Camp, Rokan Hilir pada Rabu (29/3/2023).

Jika aspek peduli sudah tertanam sesama rekan kerja, maka keberanian untuk intervensi terhadap sesama rekan kerja dan atasan akan muncul dengan sendirinya untuk keselamatan bersama.

Setiap pekerja hendaknya dapat berfikir dan bertindak saat mengidentifikasi potensi bahaya.

Jadi, dia memutuskan untuk melakukam Stop Work Authority/SWA (penghentian pekerjaan) bila menemukan potensi tidak aman di sekitar lingkungan kerja.

“Kita harus peduli pada diri sendiri dan peduli kepada teman kerja untuk menjamin agar kita dapat pulang dengan selamat,” ujarnya.

Setiap pekerja memiliki wewenang dan tanggung jawab menghentikan pekerjaan (SWA) bila terdapat pekerjaan yang tidak mematuhi prinsip operasi.

Sidik Mastrilianto mengemukakan seorang pekerja tidak perlu khawatir menghentikan pekerjaan, karena ini telah menjadi komitmen dari perusahaan guna menjaga keamanan dan keselamatan bersama.

Sebagaimana alur melakukan SWA, setiap pekerja terlebih dulu harus mengamati tindakan kondisi yang tidak aman.

Kemudian, hentikan pekerjaan dengan melapor kepada pimpinan.

Langkah ini tidak dikenakan sanksi bagi pekerja, bahkan sebaliknya perusahaan akan mengapresiasi pekerja yang menerapkan SWA.

“Tidak akan ada konsekwensi negatif terhadap pekerja yang melakukan SWA. Menghentikan pekerjaan bukan untuk menghambat pekerjaan, tapi peduli dengan keselamatan,” ujarnya.

Peduli terhadap keselamatan juga harus diiringi dengan komunikasi yang baik.

Semua anggota kerja mulai dari pekerja hingga atasan hendaknya saling berbicara (speak up) menyampaikan kajian risiko pribadi.

Pimpinan sebaiknya lebih banyak bertanya mengunakan pertanyaan terbuka, mendengarkan secara seksama dan mengkonfirmasi pemahaman masing-masing pekrja.

EVP Upstream Business PHR Edwil Suzandi mengungkapkan tema yang diusung dalam Sosialisasi Transformasi Safety adalah ‘Rasa Syukur Adalah Energi’.

Hal ini untuk mengajak seluruh pekerja untuk bersama-sama menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME) dengan apa yang sudah dihasilkan dan diterima sampai sekarang.

Rasa syukur merupakan energi untuk bisa bekerja lebih baik lagi.

“Energi bagi kita untuk bisa melihat, menjamin dan peduli pada rekan-rekan kerja. Bagaimana kita bersama adalah saudara, kita adalah keluarga. Mari kita saling menjaga untuk bisa sama-sama kembali ke rumah dengan selamat,” ujarnya.

Keselamatan dan keamanan kerja adalah aspek paling utama yang diterapkan PHR.

Sementara itu Edwil Suzandi mengakui Bangko-Balam merupakan Gathering Stations (GS) tersibuk di Wilayah Kerja (WK) Rokan.

Namun, ini mesti diiringi dengan keselamatan dan keamanan kerja.

“Apa pun yang dihasilkan, berapa pun produksi yang didapat, itu tidak ada artinya apabila ada dari salah satu rekan kita mengalami insiden. Semuanya akan hilang dan tidak akan ada nilainya,” tuturnya.

Dengan demikian, sesuai Golden Rules PHR, maka segenap pekerja diminta patuh terhadap peraturan.

Selain itu melakukan intervensi apabila ada suatu aktivitas yang tidak aman.

Tidak usah takut yang diintervensi adalah rekan kerja atau atasan, selama untuk keselamatan bersama pekerja berhak melakukan SWA.

“Jangan khawatir ditegur atasan, saya siap menerima keluhan teman-teman (pekerja) semua, energinya adalah bagaimana kita bisa bekerja dengan aman dan selamat untuk bisa mencapai produksi yang sudah ditetapkan,” ucapnya.

Edwil Suzandi mengakui peduli memang bukan sesuatu yang memberatkan bagi pekerja.

Namun, pekerja sudah saatnya bersama-sama membangun empati agar bisa bekerja dengan aman dan selamat.

“Bangko-Balam sangat berarti bagi WK Rokan, tapi jauh berharga lagi keselamatan teman-teman (pekerja) adalah hal paling utama yang kita perjuangkan,” tuturnya.

Sosialisasi Transformasi Safety PHR Regional I Sumatra terus dilakukan untuk meningkatkan kepedulian pekerja terhadap aspek keamanan dan keselamatan kerja.

Pasalnya, Bangko-Balam adalah salah satu lokasi paling utara di WK Rokan, hal ini menunjukkan perhatian manajamen terhadap HSSE rata dan seimbang di semua lokasi. (rio/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button