Safety Management

Tiga Penyebab Utama Kecelakaan di Tol Cipali

Kondisi jalan yang lurus, landai, dan panjang sebagai penyebab pengendara terlena.

Bandung, Isafetymagazine.com – Pakar Transportasi ITB Ofyar Z Tamim menyatakan tiga faktor penyebab kecelakaan di jalan tol Cipali. Pertama, model rancang bangun tol Cipali dengan desain melintang lurus sepanjang 116,5 km.

Namun, ini dinilai berpeluang kecil. “Desain melibatkan konsultan perencanaan bukan hanya konsultan dalam negeri dan luar negeri,” katanya di Bandung, Jawa Barat pada Kamis (17/12/2020).

Kedua, kondisi kendaraan yang bermuatan lebih atau mengalami rem blong. Ketiga, keadaan pengendara yang tidak fit bisa berakibat gangguan dan konsentrasi berujung kecelakaan

“Kondisi pengemudi yang lelah, mengantuk, hingga pengemudi yang mengejar rit,” tuturnya.

Ofyar meneruskan sejumlah upaya yang bisa dilakukan mengurangi kecelakaan yakni pemasangan rambu, marka, penunjuk jalan, dan alat kejut.

“Agar pengemudi tetap konsentrasi saat melintas di Tol Cipali yang lurus dan panjang itu,” paparnya.

Polda Jabar menambahkan kondisi jalan yang lurus, landai, dan panjang sebagai penyebab pengendara terlena untuk memacu kecepatan tinggi.

Dari pemeriksaan terungkap pengemudi memacu kecepatan tergolong speed gun atau rata-rata 150-200 km/jam.

“Hal ini sudah melewati ambang kecepatan yakni 60-100 km/jam,” jelas Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Kombes Pol Eddy Junaedi

Selain itu pengendara kerap tak menghiraukan rasa lelah, kantuk, dan rasa jenuh. Kondisi ini membuat kecelakaan fatal.

Titik jenuh di jalur A atau dari arah Barat ke Timur berada di km 86-km 136 yang merupakan wilayah Kabupaten Purwakarta-Subang. “Kecelakaan maut kerap terjadi di km 86 hingga km 136,” tukasnya.

Titik jenuh lainnya dari arah sebaliknya yaitu di km 150 km hingga km 162 wilayah Majalengka.

Waktu juga menjadi faktor penyebab kecelakaan seperti jam-jam tengah malam merupakan waktu yang paling sering terjadi kecelakaan.

“Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi, kecelakaan di jalan tol kerap terjadi pada rentang waktu dari pukul 23.00 WIB sampai 07.00 WIB,” tukasnya.

Sebelumnya, minibus Grand Max dengan nopol B 1078 TYF melaju dari arah Palimanan Cirebon menuju Jakarta menabrak bagian belakang truk di depannya. Kecelakaan ini terjadi di km 119, Cibogo, Subang.

Sebanyak empat orang tewas dan tiga lainnya luka-luka akibat kejadian tersebut. Apa penyebabnya masih diselidiki Polda Jabar. (Lutifa Akta Rahmawati)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button