Event HSE

Wika Raih 10 Juta Jam Kerja Aman

Penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) harus dilakukan perusahaan.

Jakarta, isafetymagazine.com – Wijaya Karya (Wika) meraih penghargaan 10.021.036 jam kerja selamat dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulawesi Selatan (Sulsel).

Hal itu diberikan atas proyek pengembangan terminal dan fasilitas Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.

“Penghargaan ini diperoleh berkat implementasi tanpa henti dan improvement secara berkesinambungan sesuai prinsip Planning, Do, Check, dan Action (PDCA),” kata Dony Hardono, Manajer Proyek PT Wika (Persero) Tbk di Jakarta pada Kamis (14/1/2021).

Proyek pengembangan terminal dan fasilitas Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar dikerjakan sesuai prosedur dan target QHSE. Hal ini mencapai zero fatality dan zero accident.

“Pencapaian jam kerja ini menjadi bukti Wika mampu merealisasikan standardisasi nihil kecelakaan, nihil pelanggaran norma kerja, dan nihil penindakan atas pekerjaan-pekerjaan dalam konteks K3 (3N).

Kadisnakertrans Sulsel, Andi Darmawan Bintang memberikan Sertifikat Penghargaan 10.021.036 jam kerja kepada Manajer Proyek Wika, Dony Hardono Budiman.

“Saya mengapresiasi sekaligus mengucapkan terima kasih atas the best effort yang dilakukan Wika pada proyek Bandara Sultan Hasanuddin,” ujarnya.

Rudy Hartono, Direktur QHSE PT Wika (Persero) Tbk menambahkan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) harus dilakukan perusahaan sekarang. Karena, risiko kerja meningkat akibat pandemi Covid-19.

“Aktivitas kerja yang menjadi sangat terbatas, harus bisa diimbangi dengan penerapan SMK3 yang inline dengan protokol pencegahan Covid-19,” jelasnya.

Dengan demikian, perusahaan mesti melakukan kesiapsiagaan untuk dapat memitigasi risiko atas kemungkinan multipplier effect pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.

Hal itu direalisasikan dengan mengimplementasikan program digitalisasi quality dan safety, antara lain QPASS, RCA dan CPP/PTKP online.

Perusahaan seharusnya dapat mengoptimalisasi peran dan fungsi human capital sebagai bagian tak terpisah dari SMK3.

“Dengan tumbuh kembangnya kekuatan, kompetensi, dan awareness QHSE yang tinggi dari setiap insan WIKA, maka hal itu akan mengelevasi kualitas dan reputasi perusahaan,” pungkasnya. (ant/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button