APD Alat Pelindung Diri

50 Persen Cedera Kelistrikan Berasal dari Busur Api

Flame resistant coverall dirancang melindungi pekerja dari dua bahaya di tempat kerja yaitu flash fire dan arc flash. 

Jakarta, isafetymagazine.com – Safety Sign menyebutkan sekitar 50% dari total cedera terkait kelistrikan berasal dari arc fire (busur api).

Bahkan, National Fire Protection Association (NFPA) menyebutkan luka bakar akibat arc flash berakhir fatal.

Sebuah penelitian di Amerika Serikat (AS) menunjukkan kebakaran dan ledakan berkontribusi 3% cedera di tempat kerja.

Selain itu memiliki tingkat kematian tertinggi dari semua jenis kecelakaan di tempat kerja.

Hal ini terjadi akibat rata-rata pekerja tidak mengenakan flame resistant coverall (pakaian pelindung tahan api).

Dengan begitu penggunaan flame resistant (FR) coverall dapat mengurangi tingkat keparahan cedera dari flash fire (panas api) dan arc flash.

“Saat Anda bekerja di lingkungan di mana terdapat potensi bahaya api (flash fire), paparan panas, arc flash, atau debu yang mudah terbakar yang menimbulkan risiko keselamatan,” katanya dalam situs resmi perusahaan tersebut pada Selasa (30/1/2024).

Pemakaian flame resistant coverall dapat mengurangi cedera serius dari api atau ledakan.

Flame resistant coverall adalah salah satu jenis pakaian pelindung yang terbuat dari bahan tahan api atau flame resistant material.

Bahan ini tahan api, tetapi bahan tersebut tetap dapat terbakar oleh api.

“Istilah flame resistant berarti bahan dapat menghambat penyebaran api, namun pemakainya masih bisa mengalami luka bakar di area dekat titik nyala api,” tuturnya.

Manfaat penggunaan flame resistant coverall, ucap Safety Sign, adalah api akan menyebar dengan sangat lambat.

Selain itu api pada kain akan padam sendiri (self extinguishting) setelah pemakai menjauh dari sumber kebakaran ledakan.

Flame resistant coverall dirancang melindungi pekerja dari dua bahaya di tempat kerja yaitu flash fire dan arc flash. 

“Flash fire ditemukan di industri yang berhubungan dengan pengeboran minyak dan gas serta pengolahan gas alam,” ucapnya.

Flash fire, salah satu bentuk kebakaran dari api yang menyala secara cepat seperti kilat menuju pusat api secara singkat.

Api ini akan mengeluarkan suhu panas yang tinggi mencapai 1900⁰F (sama dengan 1038⁰Celcius).  

“Tiga detik mungkin terdengar bukan durasi yang lama, tetapi jika pekerja hanya menggunakan coverall biasa (non-FR), api dapat dengan mudah membakar tubuh pekerja sehingga mengakibatkan luka bakar serius,” ucapnya.

Safety Sign mengemukakan arc flash merupakan salah satu bahaya paling serius bagi pekerja industri kelistrikan.

Bahaya ledakan atau kilat dapat mencapai suhu yang lebih panas dari permukaan matahari dalam sepersekian detik.

“Cedera terkait arc dapat berkisar dari luka bakar ringan hingga berat, kebutaan, kehilangan pendengaran hingga kematian,” ucapnya.

Flame resistant coverall tidak terbakar ketika terpapar api dan mengurangi jumlah panas yang menembus atau mengenai kulit yang berakibat luka bakar.

“Bahan atau materialnya bertindak sebagai penghambat atau penghalang antara kulit dan api, semakin tebal bahannya, semakin besar tingkat perlindungannya,” ujarnya.

Occupational Safety and Health Administration (OSHA) menyebutkan tiga jenis pekerja yang harus mengenakan pakaian pelindung tahan api.

Tiga pekerja ini berhubungan dengan arc flash/electrical arc flash, flash fire, dan combustible dust.

Arc flash berkaitan dengan teknisi listrik, pekerja jaringan utilitas tertentu.

Untuk flash fire adalahpekerja pabrik kimia atau farmasi, pekerja perminyakan dan kilang minyak, dan pekerja berhubungan dengan pengolahan logam cair.

Terakhir, combustible dust (debu yang mudah terbakar) berhubungan dengan pekerja pabrik pengolahan makanan, industri kertas dan bubur kertas (pulp). (adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button