Jakarta, isafetymagazine,com – Gas Detector adalah suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi atau mengetahui keberadaan gas. Alat ini dipakai pekerja di tempat yang rawan terjadi kebocoran gas seperti pabrik, areal pertambangan, dan kilang minyak.
“Bahaya yang ditimbulkan dari kebocoran gas sangat fatal. Banyak diantaranya menyebabkan kematian, bahkan sebelum mereka sadari bahwa mereka sedang menghirup gas beracun,” kata Penulis Safety World, Elisabeth Sarah dalam laman resmi perusahaan tersebut pada Rabu (19/7/2023).
Gas adalah salah satu benda yang bisa menyebar ke seluruh ruangan apapun dan akan memberikan tekanan pada dinding di dalam ruangan.
Pasalnya, volume gas selalu menyesuaikan dengan tempatnya, sehingga jika ini tidak diwadahi, akan menjadi tak terhingga dengan tekanan yang sekecil-kecilnya.
“Dengan sifat gas yang seperti itu, maka tidak heran jika sering terjadi kebocoran gas dalam sebuah ruangan, sehingga diperlukan alat gas detector,” ucap Elisabeth Sarah.
Alat pendeteksi gas digunakan pengawas saat inspeksi awal sebelum para pekerja mulai bekerja. Petugas yang bertanggung jawab akan memeriksa seluruh lokasi dan mendeteksi apa saja gas beracun yang terdapat disana.
“Setelah itu, petugas akan merekomendasikan respirator dan alat pelindung diri (APD) lainnya yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” tuturnya.
Sebanyak dua jenis alat pendeteksi gas dikenal sebagian besar orang yakni single gas detector dan multi gas detector.
Single gas detector merupakan alat pendeteksi gas yang hanya mampu mendeteksi atau mengukur satu gas tertentu saja, sedangkan multi gas detector adalah alat pendeteksi yang mampu mengukur beberapa jenis gas yang berbeda.
“Jenis ini merupakan yang paling banyak dicari, karena kemampuannya sangat menjawab kebutuhan tim K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) di lapangan,” ujarnya/
Semakin canggih alat pendeteksinya, maka semakin kecil kemungkinan kecelakaan kerja akibat menghirup gas beracunnya.
Berbagai gas atau uap udara yang diukur seperti Hidrokarbon (HC), Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioxida (Co2), Hidrogen Sulfida (H2S), dan Oksigen (O2). (adm)