Jakarta, isafetymagazine.com – Kereta Api Indonesia (KAI) mendorong penerapan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) di sektor transportasi guna menjaga kelestarian lingkungan dalam rangka memperingati Hari Bumi setiap 22 April.
βKami percaya transportasi yang berkelanjutan adalah kunci masa depan Bumi. Melalui berbagai inisiatif seperti daur ulang seragam, konservasi energi dan air, hingga penguatan komunitas Sustainability for Our Future (SOF), KAI ingin menjadi agen perubahan untuk Indonesia yang lebih hijau,β kata Direktur Utama (Dirut) PT KAI (Persero), Didiek Hartantyo di Jakarta pada Selasa (23/4/2025).
Untuk memperingati Hari Bumi 2025 KAI menerapkan prinsip keberlanjutan dengan menggelar acara bertajuk βAdvancing ESG Trends in Transportation for a Better Planetβ.
Acara ini berlangsung di Auditorium Kantor Pusat KAI, Bandung, Jawa Barat (Jabar) menjadi bagian dari agenda triwulanan Sustainability KAI. Langkahnya menandai langkah konkret perusahaan dalam mendorong penerapan prinsip ESG di sektor transportasi nasional.
“Keberlanjutan bukan sekadar konsep, melainkan fondasi masa depan transportasi,” ujarnya.
Salah satu kegiatan itu adalah peluncuran inisiatif strategis Uniform Recycling and Energy Conservation Initiative serta Website Sustainability KAI. Inisiatif itu diresmikan oleh jajaran direksi KAI, yakni Direktur Perencanaan Strategis dan Pengelolaan Sarana, John Robertho.
Kemudian, Direktur Niaga Hadis Surya Palapa, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Salusra Wijaya, Direktur SDM dan Umum Rosma Handayani, serta Direktur Operasi Awan Hermawan Purwadinata.
Direktur Perencanaan Strategis dan Pengelolaan Sarana KAI, John Robertho mengemukakan program daur ulang seragam merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan dalam mengelola limbah tekstil dan mendukung ekonomi sirkular.
βSalah satu transformasi penting yang kami dorong adalah mengubah barang sisa operasional menjadi produk bernilai guna. Seragam bekas pegawai kini bisa diolah menjadi peredam suara atau produk fesyen berkelanjutan. Ini bukan sekadar program, tetapi bagian dari budaya baru di tubuh KAI,β ujarnya.
Semangat keberlanjutan juga hadir dalam pameran produk ramah lingkungan dari sepuluh tenant mitra KAI. Mulai dari WWF Indonesia, Waste4Change, Liberty Society, Sesasesa, Bio Futurindo, hingga EcoTouch Indonesia, para tenant menghadirkan berbagai solusi inovatif di bidang konservasi, energi terbarukan, dan pengelolaan limbah.
Produk yang ditampilkan meliputi panel surya, tekstil daur ulang, merchandise ramah lingkungan, hingga solusi pengelolaan limbah makanan.
Pameran ini terbuka untuk seluruh Insan KAI dan anak perusahaan, sekaligus menjadi ajang pembelajaran langsung tentang inovasi hijau yang dapat diadopsi di lingkungan kerja maupun kehidupan sehari-hari.
Momentum Hari Bumi menjadi pengingat bahwa kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan dalam menjaga kelestarian planet ini.
Sejak pertama kali diperingati pada 22 April 1970, Hari Bumi telah menjadi gerakan global yang kini diikuti lebih dari 190 negara.
Di Indonesia, kesadaran akan isu lingkungan telah berkembang menjadi bagian integral dari strategi nasional dan korporasi.
βMelalui kegiatan ini, kami berharap insan KAI tidak hanya menjadi pelaku transportasi, tetapi juga pejuang keberlanjutan. Mari bersama kita hadirkan kehidupan baru bagi bumi dengan aksi-aksi nyata berbasis ESG,β ujarnya.
Sementara itu Sustainable Infrastructure Project Leader WWF Indonesia, Oki Hadian Hadadi menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif itu.
βLangkah progresif KAI ini sangat strategis dan bisa menjadi tolok ukur bagi BUMN lain dalam menyusun peta jalan keberlanjutan yang konkret,β kata Kang Oki.
Seminar nasional yang menjadi bagian dari rangkaian acara juga menghadirkan pembicara inspiratif seperti Ketua Dewan Penasihat Social Investment Indonesia Jalal, dan Puteri Indonesia Lingkungan 2018 Vania Herlambang.
Jalal mengutarakan ESG adalah kerangka strategis yang akan menentukan daya tahan perusahaan dalam jangka panjang. KAI memiliki peran penting dalam implementasi ESG.
βTransportasi memiliki peran penting dalam mengurangi emisi karbon. Maka, perusahaan seperti KAI harus tampil sebagai pelopor perubahan,β ujarnya.
Sementara itu, Vania Herlambang mengajak seluruh peserta untuk menjadikan keberlanjutan sebagai gaya hidup.
βKita bisa memulai dari langkah sederhana menghemat listrik, tidak menyisakan makanan, dan memilih transportasi publik yang ramah lingkungan seperti kereta api. Semua ini akan berdampak besar bila dilakukan bersama,β ucapnya. (ant/adm)