JAKARTA, ISafetyMagazine.com – Minuman keras (miras) sudah merajalela, bahkan sekarang marak miras yang dioplos dengan berbagai baham campuran, misal dengan minuman berenergi, cola, atau bahkan gingseng.
Ahli toksikologi, I Made Agus Gelgel Wirasuta, MSi. Apoteker menduga bahwa alkohol yang digunakan para pengoplos tersebut bukan alkohol berjenis etanol, melainkan metanol.
“Kemungkinan yang dijual itu labelnya alkohol, tapi isinya metanol,” ujarnya kepada detikHealth melalui saluran telepon, Jumat (13/4/2018).
Sama-sama disebut alkohol, lantas apa perbedaan keduanya? Etanol atau disebut juga etil alkohol memiliki rumus kimia C2H5OH, sedangkan metanol atau metil alkohol memiliki rumus kimia CH3OH. Yang terakhir ini biasa dipakai sebagai pelarut industri, bukan untuk dikonsumsi.
“Metanol itu diproduksi dari sintesa gula dan bakteri. Umumnya metanol itu yang kita sebut spiritus,” jelas Dosen Farmasi di Universitas Udayana itu.
Seperti yang kita tahu bahwa spiritus atau metanol itu berbahaya, bersifat mudah menguap, mudah terbakar, dan beracun. Maka, untuk alkohol yang bisa dikonsumsi tidak menggunakan metanol di dalamnya.
Sedangkan yang bisa dikonsumsi dalam minuman beralkohol ialah etanol. Bukan hanya itu, etanol juga digunakan sebagai disinfektan, seperti untuk pembersih luka mencegah terjadinya infeksi.
“Yang mengedarkan (alkohol) harus dikontrol dengan ketat bahwa yang dijual benar-benar alkohol (etanol). Jangan salah pelabelan, alkohol tapi dalamnya metanol. Kalau diminum jadi bunuh diri masal deh,” tandasnya.
Sumber : https://health.detik.com/read/2018/04/13/145440/3969907/763/sama-sama-alkohol-ini-bedanya-etanol-dengan-metanol