Regional News

3 Tersangka Kasus Kematian Pekerja di Area Kerja Pertamina Hulu Rokan

Ketiga tersangka diancam Pasal 359 KUHP dengan hukuman lima tahun penjara.

Pekanbaru, isafetymagazine.com – Kepolisian Daerah (Polda) Riau mengungkapkan sebanyak tiga orang ditetapkan sebagai tersangka akibat seorang pekerja bernama Dericson Siregar tewas (23) lantaran kecelakaan kerja.

Hal ini berlangsung di area kerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Kabupaten Siak saat pengeboran pada Rabu (18/1/2023).

Mereka ditetapkan sebagai tersangka didasarkan tidak bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP) yakni OF sebagai operator lantai bor (floorman), BC sebagai pekerja pemboran (driller) dan AF sebagai ahli pengendali pengeboran (tool pusher).

“Korban Dericson Siregar meninggal dunia karena besi yang digunakan sebagai pemberat sling air hoist (kerek) terlepas dari pengait sehingga besi terlepas dan jatuh menimpa kepala dan tangan korban,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau Kombes Pol Asep Darmawan pada Kamis (25/5/2023).

Kematian Dericson Siregar akibat pemindahan sling air hoist dari luar monkeyboard untuk mengembalikan posisi sling air hoist ke dalam.

Namun, penggunaan logam Full Opening Safety Valve (FOSV) dilarang sebagai pemberat. FOSV lantaran ini hanya dipakai jika terjadi semburan liar di pipa minyak.

“Sebenarnya FOSV digunakan tidak sesuai SOP pada lokasi kerja. Terkait itu, ditemukan adanya kelalaian yang dilakukan tiga tersangka yang menyebabkan korban meninggal dunia,” ujarnya.

Ketiga tersangka diancam Pasal 359 KUHP dengan hukuman lima tahun penjara.

Sebelumnya, Dericson Siregar menurunkan peralatan elevator dan observer dari meja floor ke tanah dan rekannya sebagai operator mengoperasikan air hoist.

Dia dan rekan lainnya mendorong benda yang dikaitkan di air hoist supaya keluar dari pagar meja floor. Selanjutnya, benda ini diturunkan ke tanah berlanjut dari hook (pengait) air goist.

Operator bernama Bayu (29) meminta korban dan rekannya Octa (45) untuk memberi aba-aba angkat atau turun. Sebab. posisi operator di driller console dan tidak dapat melihat ke arah atas karena tertutup kanopi.

Setelah FOSV diangkat melewati lubang Mongkeyboard sekitar 20 meter dari meja floor, tiba-tiba FOSV berupa besi seberat ratusan kg jatuh menimpa korban. (ant/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button