Jakarta, isafetymagazine.com – Hypefast menilai penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) perlu dijalankan oleh merek lokal terhadap keputusan konsumen di Indonesia.
“Perkembangan penerapan prinsip ESG di Indonesia menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir, dengan semakin banyak perusahaan dan investor yang memahami dan mengadopsi pendekatan berkelanjutan,” kata Chief Executive Officer (CEO) Hypefast, Achmad Alkatiri di Jakarta pada Kamis (24/4/2025).
Industri bisnis dianggap telah menyadari keperluan keberlanjutan, sumber etis, dan praktik bisnis yang bertanggung jawab sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang.
Pasar global juga sudah mendukung bisnis yang menerapkan standar ESG, mendorong merek lokal untuk mulai mengintegrasikan prinsip ini dalam operasional merek.
Langkah ini berkat kesadaran konsumen terhadap keberlanjutan yang semakin berkembang, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mendorong branda untuk memilih produk.
Prinsip ESG juga semakin menjadi faktor utama dalam keputusan pembelian konsumen.
Survei PricewaterhouseCoopers (PwC) pada 2023 mengungkapkan sebanyak 80% konsumen Indonesia bersedia membayar lebih untuk produk dari merek yang berkomitmen terhadap isu sosial dan lingkungan.
Sementara itu penelitian Snapcart 2024 berjudul βIndonesian Consumers Interest Toward Sustainable Productsβ melaporkan sebanyak 38% konsumen memilih produk ramah lingkungan karena kepedulian terhadap lingkungan.
Faktor lainnya adalah kualitas produk yang lebih tahan lama dan aman digunakan konsumen dan mendorongnya bersedia membayar lebih mahal.
Berbagai tantangan yang dihadapi bisnis lokal adalah sekarang Indonesia berada di peringkat ke-36 dari 47 pasar modal global dalam indeks ESG. Langkah ini menunjukkan ruang untuk perbaikan.
Studi dari Indonesia Business Council for Sustainable Development mengemukakan sebanyak 40% perusahaan di Indonesia belum memahami penerapan ESG dan sebanyak 60% emiten mengalami kesulitan dalam menetapkan indikator kinerja berbasis ESG.
Merek lokal sudah mulai mengintegrasikan strategi ini dalam operasional berada dalam mengatasi hal tersebut.
Contohnya, merek kecantikan Luxcrime pada akhir 2024 turun langsung ke pesisir Bengkong, Batam membersihkan 550 lebih kg sampah plastik. Selain itu mengunjungi Materials Recovery Facility untuk melihat proses daur ulang sampah secara langsung.
βIntegrasi ESG bukan hanya tentang kepatuhan regulasi atau memenuhi ekspektasi global, tetapi juga tentang membangun loyalitas pelanggan dan menciptakan bisnis yang lebih berkelanjutan,β ujarnya.
βKarenanya perlu adanya sinergi antara pemangku kebijakan dengan pelaku usaha untuk mendorong brand lokal dalam menerapkan prinsip ESG.β (adm)