Pekanbaru, isafetymagazine.com – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memandang perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan tantangan baru yang dinamis.
Jadi, ini diperlukan strategi baru untuk bisa menyesuaikan antara hubungan kerja dengan pengendalian terhadap potensi bahaya.
“Untuk itu semua pihak baik pemerintah daerah, perusahaan, termasuk para pengawas ketenagakerjaan harus bisa terus berkembang dan berinovasi untuk menjaga dinamika perubahan yang ada agar tidak berdampak kepada kecelakaan dan ataupun penyakit akibat pekerjaan,” kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah.
Sambutan tertulis ini dibacakan oleh Gubernur Riau, Syamsuar pada upacara Apel Bulan K3 Tahun 2022 di PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau belum lama ini.
Ida Fauziah mengutarakan kecelakaan kerja tidak hanya mengakibatkan kematian, kerugian materiil, moril, dan pencemaran lingkungan. Namun, ini juga dapat memengaruhi produktivitas dan kesejahteraan masyarakat.
“Oleh karena itu upaya K3 diperlukan guna mencegah dan meminimalisir kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Selain itu juga menjamin setiap tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja mendapat perlindungan atas keselamatannya,” ujarnya.
Sementara itu Dirjen Binwasnaker dan K3, Haiyani Rumondang mengungkapkan data Kemnaker tahun 2021 menyebutkan sebanyak 42 perusahaan di Provinsi Riau telah mendapatkan penghargaan kecelakaan nihil (zero accident award).
Kemudian, sebanyak 54 perusahaan memperoleh penghargaan Sistem Manajemen K3 (SMK3), dua perusahaan meraih penghargaan program Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS (P2HIV-AIDS) di tempat kerja.
Selain itu tiga perusahaan meraih penghargaan Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 (P2 Covid-19) di tempat kerja.
“Apabila kita lihat kinerja Provinsi Riau dalam pelaksanaan K3, kami memberikan apresiasi di mana banyak keberhasilan yang telah diraih antara lain berhasil melakukan pembinaan kepada perusahaan sehingga Gubernur mendapatkan penghargaan sebagai pembina K3 tingkat nasional beberapa tahun terakhir,” ujarnya. (dtc/adm)