Safety at Work

Faktor Alam Disalahkan Picu KRI Nanggala-402 Tenggelam

Badung, isafetymagazine.com – TNI Angkatan Laut membantah KRI Nanggala-402 tenggelam akibat human error (kesalahan manusia). Hal ini dinilai akibat faktor alam.

“Saat proses menyelam sudah melalui prosedur yang betul mulai laporan pengalaman dari penjejak sudah melaksanakan peran-peran, peran persiapan kapal bertempur, peran menyelam, dan sebagainya,” kata Kasal Laksamana TNI Yudo Margono di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali pada Minggu (25/4/2021).

Saat menyelam juga diketahui lampu KRI Nanggal-402 masih menyala semua yang berarti tidak terjadi blackout.

Namun, saat itu diakui kontak dari kapal ini langsung hilang yang akan diinvestigasi setelah proses pengangkatan selesai.

Sebelumnya, KRI Nanggala-402 sempat berlayar dan latihan pada 12 April 2021 melaksanakan latihan penembakan torpedo.

“Kapal ini layak untuk melaksanakan berlayar dan bertempur, sehingga kami proyeksikan untuk melaksanakan latihan penembakan torpedo kepala latihan maupun kepala perang,” ujarnya.

Apalagi, KRI Nanggala-402 sudah melakukan overhaul di Korea pada 2012 yang dilanjutkan dengan perbaikan di Indonesia. Selain itu juga dilakukan pemeliharaan menengah dan pemeriksaan rutin.

Yudo menampik kelebihan muatan sebanyak 15 awak terjadi di KRI Nanggala-402. Sebab, kapal ini bisa mengangkut 50 plus 7 regu Kopaska termasuk peralatan.

Dengan demikian, KRI Nanggala-402 bisa melaksanakan misi penyusupan dan pendaratan khusus melalui lambung torpedo.

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, TB Hasanuddin menyoroti jumlah awak KRI Nanggala-402 kelebihan kapasitas sebesar 15 orang.

“KRI Nanggala-402 seharusnya hanya mengangkut 38 orang. Ada apa kok dipaksakan?” ucapnya.

Selain itu penyelaman yang dilakukan KRI Nanggala-402 diduga tak membawa oxygen gel. Namun, ini tetap diperintahkan berlayar oleh pimpinan. (dtc/ant/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button