Safety at Work

Pegawai Diduga Abai Setelah Divaksinasi Covid-19

Para pegawai juga diduga sudah bosan dengan pandemi Covid-19.

Jakarta, isafetymagazine – Pemprov DKI Jakarta sedang menyelidiki penyebab lonjakan kasus Covid-19 pada klaster perkantoran. Hal ini diduga terjadi akibat terkena klaster rumah, selama perjalanan pergi, dan pulang kantor.

“Ini memang sedang kita cek kembali,” kata Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Jakarta pada Senin (26/4/2021).

Kenaikan kasus Covid-19 klaster perkantoran juga disinyalir lantaran pelonggaran sejumlah kegiatan selama Ramadan 1442 H. Kebijakan ini dinilai tidak berubah signifikan seperti peningkatan kapasitas kantor menjadi 50%, tapi jam kerja masih dibatasi.

Dengan demikian, satgas penanganan Covid-19 di perkantoran harus memperketat pengawasan. Dia bisa meminta pimpinan perusahaan memantau pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) di kantor.

“Sekalipun kita sukses melaksanakan vaksinasi di Indonesia dan di Jakarta, tetapi tidak berarti kita lengah apalagi mengabaikan protokol kesehatan,” ujarnya.

Peningkatan vaksinasi harus mendorong pelaksanaan prokes, sehingga mempercepat penurunan penyebaran Covid-19.

Kadisnakertrans DKI Jakarta Andri Yansyah menduga kenaikan kasus Covid-19 di klaster perkantoran akibat para pegawai abai dengan prokes seperti cuci tangan.

Karena, dia menganggap dirinya sudah divaksinasi Covid-19, sehingga kebal terhadap penyakit tersebut.  

“Kita belum melakukan survei secara mendalam terkait hal tersebut, tapi mungkin karena vaksin jadi seakan-akan dia sudah kebal,” ujarnya.

Para pegawai juga diduga sudah bosan dengan pandemi Covid-19 yang berlangsung selama setahun lebih. Waktu ini dinilai sudah terjadi lama sekali.

Klaster perkantoran dialami sebesar 78 kasus positif Covid-19 pada 5-11 April 2020. Angka ini naik mejadi 177 pada 12-18 April lalu. (dtc/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button