Jakarta, isafetymagazine.com – Studi yang dipublikasikan JAMA Neurology menyebutkan mereka yang terdiagnosis depresi ternyata dua kali lebih berpotensi terdiagnosis demensia pada masa depan dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami depresi.
Kondisi ini bukan hanya diukur pada usia paruh baya saja, tapi orang-orang dewasa juga sudah mengalaminya.
“Diagnosis depresi kapan pun di masa dewasa (juga) meningkatkan risiko demensia di kemudian hari,” kata Neurolog di Penn sekaligus Penulis Utama Holly Elser, MD, PhD dikutip dari situs Penn Medicine News.
Demensia merupakan depresi lanjutan sebagai sindrom yang memengaruhi daya ingat, kemampuan berpikir, hingga kemampuan sosial termasuk komunikasi dan bahasa. Hal ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari dan memiliki dampak jangka panjang.
Dari studi lain disebutkan hubungan antara depresi dan demensia pada laki-laki dan perempuan terungkap laki-laki berpotensi mengalami tiga kali lebih besar menderita demensia dibandingkan perempuan dengan depresi memiliki kemungkinan 2,2 kali lebih besar untuk didiagnosis.
“Kita tahu bahwa depresi lebih sering didiagnosis pada wanita dibandingkan pada pria, tetapi hubungan dengan demensia yang lebih kuat terjadi pada pria,” ujarnya. (dtc/adm)