Pengujian biologis yang dilakukan mencakup identifikasi mikroorganisme, virus, jamur, alergen, dan kontaminan lain.
Surabaya, isafetymagazine.com — Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Timur (DK3P Jatim) menyampaikan apresiasi tinggi atas peluncuran Layanan Pengujian Faktor Biologi Lingkungan Kerja oleh UPT Keselamatan Kerja (K2) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jatim.
Langkah ini dinilai sebagai terobosan penting dalam menghadapi tantangan keselamatan kerja yang semakin kompleks di era modern.
Peluncuran layanan ini berlangsung di Ruang Wawasan, Kantor Disnakertrans Provinsi Jatim, Jalan Dukuh Menanggal, Surabaya.
Acaranya dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan termasuk dunia industri, penyedia jasa K3, akademisi, asosiasi profesi, serta jajaran DK3P Jatim.
Kepala Disnakertrans Jatim, Sigit Priyanto, menyatakan layanan ini merupakan bagian dari penguatan sistem pengawasan K3 yang lebih menyeluruh dan berbasis risiko.
“Layanan pengujian faktor biologi ini memperkuat ekosistem K3 kita secara komprehensif,” katanya.
“Ini adalah upaya nyata untuk memastikan lingkungan kerja yang aman tidak hanya dari aspek fisik dan kimia, tetapi juga dari ancaman biologis yang kerap luput dari perhatian.”
Pengujian biologis yang dilakukan mencakup identifikasi mikroorganisme, virus, jamur, alergen, dan kontaminan lain yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan akut maupun kronis bagi para pekerja.
Wakil Ketua DK3P Jatim, Edi Priyanto, menambahkan inisiatif tersebut dan pendekatan K3 saat ini harus adaptif terhadap risiko baru yang muncul dalam dinamika dunia kerja modern.
“Ancaman di tempat kerja kini tak selalu terlihat kasat mata. Risiko biologis seperti mikroorganisme, jamur, dan alergen di ruang tertutup adalah bahaya nyata yang harus diwaspadai,” ucapnya
“Karenanya, kehadiran layanan pengujian ini sangat strategis untuk mendeteksi dan mencegah lebih dini.”
Edi Priyanto menyampaikan komitmen DK3P Jatim untuk mendukung penguatan laboratorium K3 dan mendorong sinergi lintas sektor.
“Dewan K3 mendorong agar layanan ini tak hanya menjadi fasilitas teknis, tapi juga bagian dari risk-based approach dan evidence-based policy dalam perlindungan tenaga kerja,” tuturnya.
“Mari jadikan pengujian ini sebagai bagian dari budaya kerja mulai dari asesmen risiko, audit internal, hingga sistem pengendalian mandiri.”
Kepala UPT K2 Disnakertrans Jatim, Erna Wurjanti, mengungkapkan peluncuran layanan ini merupakan respons terhadap peningkatan kebutuhan sektor kerja terhadap jaminan keselamatan yang holistik.
“Layanan ini terbuka bagi seluruh sektor baik industri, jasa, hingga fasilitas kesehatan,” ujarnya.
“Ini bukan semata-mata kewajiban regulatif, tetapi komitmen kita bersama untuk menciptakan tempat kerja yang sehat dan produktif.”
Dalam kesempatan tersebut, peserta juga diperkenalkan pada dokumentasi praktik pengujian biologis di berbagai industri.
Selain itu mengikuti diskusi teknis terkait metode sampling dan analisis mikrobiologi.
Peluncurannya semakin melengkapi portofolio layanan UPT K2, yang sebelumnya telah mencakup pengujian lingkungan, pengujian emisi, pengujian lingkungan kerja, pemeriksaan kesehatan kerja, dan pelatihan Hiperkes dan KK.
“Tempat kerja yang sehat bukan hanya bebas dari bahaya, tapi juga tempat yang membangun martabat manusia,” ucap Edi Priyanto.
“Mari kita bangun budaya K3 yang tidak sekadar menjadi dokumen, tetapi hadir dalam tindakan, menyatu dalam kebiasaan, dan hidup dalam setiap keputusan.”
Dengan peluncuran layanan ini, Jatim Timur kembali menunjukkan komitmennya sebagai pelopor keselamatan kerja berbasis bukti dan inovasi laboratorium.
Langkahnya, untuk melindungi tenaga kerja dari risiko yang selama ini tersembunyi, namun nyata. (adm)
