Bekasi, isafetymagazine.com – President of M-Fire Technologies, United States of America (USA), Randall Hart menyambut positif pernyataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bahwa baterai lithium akan dipakai kendaraan listrik di Indonesia.
“Pak Jokowi bilang sudah pakai lithium buat baterai di sini, ini luar biasa di Amerika juga sudah pakai,” katanya.
Hal tersebut disampaikannya dalam ‘International Safety Lecture : Challenges, Trend, and Lesson Learned Regarding Lithium Ion Battery Fires in USA’ yang digelar WSO Indonesia bekerjasama dengan Forum Mahasiswa K3 Nasional di Grand Kamala Lagoon, Bekasi, Jawa Barat (Jabar) pada Jumat (13/1/2023).
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan baterai lithium dikembangkan Indonesia untuk kendaraan listrik mulai 2022. Langkah ini telah didukung investor guna membangun konstruksinya.
“Siap mengolah nikel dan kobalt, kita menjadi bahan material lithium baterai,” katanya saat peresmian pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dan meluncurkan mobil listrik IONIC 5 di Cikarang, Bekasi pada Rabu (15/3/2022),
Dengan demikian, sejumlah perusahaan manufaktur pembuat baterai lithium akan masuk Indonesia seperti Britishvolt asal Inggris senilai 160 juta pound setara dengan Rp3,01 triliun.
Kemudian, LG dari Korea Selatan (Korsel) senilai US$9,8 miliar dan CATL dari China senilai US$5,2 miliar. Selanjutnya, BASF dan Volkwagen dari Jerman serta Foxconn dari Taiwan.
“Dan beberapa investasi sekarang didorong dan sudah tahap 80% dengan Jepang dan Amerika, nama perusahaannya belum saya sebut, karena belum diteken barang itu,” kata Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nasional (BKPM), Bahlil Lahadalia pada Rabu (11/1/2023).
Namun, Randall Hart mengemukakan penggunaan baterai untuk kendaraan listrik menghadapi sejumlah tantangan seperti kebakaran mobil tersebut. Kejadian ini bisa ditanggulangi dengan pemakaian kimia untuk pemadaman kebakarannya.
“Kita harus bangun (perusahaan) chemical yang tidak bisa lepas dati air, pakai powder tidak ada gunanya matiin api, api bisa nyala lagi, karena baterai penuh energi dan oksigen,” ujarnya.
Sebelumnya, mobil Tesla model X yang dikendaraai aktor Taiwan Lin Zhiying mengalami kebakaran di Taiwan pada 22 Juli 2022. Kejadian ini akibat kecelakaan mobil berupa menabrak pagar pembatas lantaran dia kehilangan kendali saat mengendarainya.
Menyinggung alasan bahan kimia dibutuhkan dalam pemadaman kebakaran baterai dijawab Randall Hart lantaran bahan ini mengandung air yang dinilai tepat guna mendinginkan api.
“Kedua bahan kimia bisa menurunkan temperatur yang mengandung potassium yang bisa melumpuhkan api. Teknologi ini sudah dipakai Amerika,” tuturnya.
Bahan kimia potasium bisa memadamkan sumber api yang bersumber beterai lithium klasifikasi A, B, C, dan D.
Teknologi ini dikembangkan M-Fire Technologies dengan nama Lithium Fire Killer (LFK) berlokasi di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) yang dibawa ke Indonesia oleh PT Hartindo Chemicatama Industri.
Selanjutnya, Hartindo menyebarluaskan melalui distributor sole yakni PT Farmindo Alpha Spectrum Teknologi (FAST).
“Teknologi ini telah menjalani empat macam tes yakni bebas dari bahan menguap, bebas dari PFAS, biological test, dan aquatic test,” tutur Randall Hart.
M-Fire Technologies dijadikan rujukan Hartindo Chemicatama Industri lantaran Los Angeles dinilai standar safety fire yang baik di AS.
“Kebakaran listrik paling sering terjadi di Amerika adalah di Los Angeles,” ucapnya. (adm)