Bantaeng, isafetymagazine.com – Seorang pekerja PT Huadi Nickel Alloy (HNA) Bantaeng, bernama Haerul Amri (26) mengalami kecelakaan kerja berupa luka bakar saat dia melakukan aktivitas pembakaran pada Jumat (27/5/2022) pukul 11.12 WITA.
“Api mulai membesar secara tiba-tiba dan langsung tersiur dimuka saya dan leher serta tangan jari saya,” katanya pada Selasa (31/5/2022).
PT Huadi Nickel Alloy merupakan perusahaan smelter yang berlokasi di Desa Papan Loe, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kemudian, Haerul Amri segera turun ke lantai dua dan membuka pakaiannya. Semua pakaian yang terdapat di pembakaran mengalami kondisi yang sama.
“Setelah, itu kami langsung dibawa klinik perusahaan ini untuk perawatan medis,” ujarnya.
Klinik tidak meminta Haerul Amri menjalani perawatan di rumah sakit, tapi dia diharuskan melakukan kontrol setiap hari. Walaupun, tangannya mengalami pembekakan keluar nanah di bagian jari tangan.
“Saya bahkan terasa sangat sakit,” ujarnya.
Sementara itu Haerul Amri mengajukan biaya perawatan di luar klinik supaya bisa lekas sembuh dari luka bakar. Namun, itu belum dijawab PT Huadi Nickel Alloy (HNA).
Pada sisi lain Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) wilayah IV, Andi Sukri mengaku pihaknya belum mengetahui pekerja PT Huadi Nickel Alloy (HNA) Bantaeng, bernama Haerul Amri mengalami kecelakaan kerja.
“Berhubung kami baru pulang tugas di daerah lain, tapi Insya Allah saya akan coba koordinasi dengan pihak perusahaan dan korban dan lusa kami akan melakukan investigasi diperusahaan tersebut,” ujarnya.
Setiap perusahaan diwajibkan memberikan alat pelindung diri (APD) kepada pekerjanya agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
Haerul Amri merupakan warga Borong Kalukua, Keluruhan Tanah Loe, Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng. (kbs/adm)