Makassar, isafetymagazine.com – Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Makassar meluncurkan program pembinaan intensif keselamatan kerja bagi seluruh tenaga kerja seperti awak kerja, petugas darat, dan staf teknis.
Langkah ini guna menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan profesional sebagai bagian dari komitmen menyeluruh terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
“Keselamatan karyawan adalah prioritas utama kami. Pembinaan rutin ini bukan sekadar formalitas, tapi bentuk nyata komitmen kami dalam membangun budaya keselamatan yang berkelanjutan,” kata Manajer PT Pelni Cabang Makassar, Darman pada Ahad (20/4/2025).
Pelni Makassar menilai peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan menjadi langkah krusial guna mengantisipasi risiko yang tinggi saat aktivitas pelayaran.
Pembinaan ini mencakup pelatihan prosedur keselamatan standar, simulasi tanggap darurat, serta penggunaan alat pelindung diri (APD) sesuai regulasi.
Para peserta menjalani teori dan praktik lapangan mulai dari pemadaman kebakaran hingga evakuasi darurat. Evaluasi berkala dilakukan untuk memastikan pemahaman mendalam dan keberlanjutan materi pembinaan.
Program ini juga menyentuh aspek sosial dan lalu lintas kerja di pelabuhan mulai harmonisasi pekerja bongkar muat, pengaturan lalu lintas para pedagang, dan naik-turun penumpang di area pelabuhan.
Pelni Makassar menggandeng konsultan ketenagakerjaan untuk menyusun kelengkapan dokumen ketenagakerjaan, membuka peluang kerja baru, dan opsi kerja luar negeri. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
Salah satu pekerja bongkar muat yang ikut dalam pembinaan mengungkapkan rasa antusiasmenya.
“Pelatihan ini bikin kami lebih siap dan percaya diri menghadapi situasi di lapangan. Sekarang kami ngerti cara evakuasi darurat dan penggunaan APD yang benar,” ucap Konsultan Ketenagakerjaan, Agus Bustami.
Pelni Makassar berencana memperluas program ini dengan melibatkan ahli K3 dan menambah frekuensi pelatihan. Langkah ini diharapkan mengurangi kecelakaan kerja dan pelayanan terhadap penumpang bisa makin optimal. (tri/adm)