Event HSE

Separuh Kematian Akibat Kecelakaan Kerja Disumbang Sektor Konstruksi

PT Ciputra Residence menargetkan kecelakaan kerja nol persen atau zero accident pada setiap proyek perumahan yang dikembangkan di seluruh Indonesia.

Jakarta, isafetymagazine.com – Kelompok Keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) menilai industri konstruksi di Indonesia dinilai sebagai sektor yang paling berisiko kecelakaan kerja.

Hal ini didasarkan separuh kasus kematian di tempat kerja pada paruh pertama tahun 2022.

“Bahkan, selama kurun 2017-2022 terdapat 48 kasus kecelakaan konstruksi di Indonesia,” kata Ketua Kelompok Keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) Khrisna Suryanto Pribadi.

Hal ini disampaikannya dalam HSE Awards 2022 bertema ‘Leading Real Estate Business with Strong Health, Safety, & Environment’ di Ciputra Artpreneur pada Selasa (29/11/2022).

Data Komite Keselataman Konstruksi (Komite K2) menyebutkan kecelakaan di lokasi konstruksi jalan tol menempati posisi terbesar sebanyak 22 kasus.

Kemudian, kecelakaan konstruksi gedung sebanyak sembilan kasus, Light Rail Transit (LRT) sebanyak tiga kasus, jembatan sebanyak tiga kasus, kereta api ebanyak tujuh kasus, tanggul sebanyak satu kasus, bendungan sebanyak dua kasus, dan lain-lain sebanyak satu kasus.

Dari 48 kasus kecelakaan konstruksi itu sebanyak 43 kasus terjadi akibat kelalaian teknis, empat kasus karena faktor alam, dan satu kasus masih dalam proses penyelidikan.

Kampanye penerapan Health, Safety, and Environment (HSE) harus terus digencarkan guna mencegah cedera, cacat, dan kematian akibat kecelakaan, dan penyakit pada pekerja dan orang lain pada proyek konstruksi.

Langkah ini sebagai pemenuhan hak dasar (asasi) yang termasuk dalam aspek kemanusiaan. Kemudian, mencegah kerugian dan kerusakan akibat dari terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja seperti kehilangan jam kerja, biaya perawatan, santunan, kerusakan asset dan lingkungan, yang termasuk dalam aspek ekonomi.

Selanjutnya, memenuhi aspek legal atau regulasi untuk menghindari tuntutan hukum akibat kecelakaan, penyakit dan kerusakan lingkungan pada proyek konstruksi.

Berikutnya, meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan kesejahtraan tenaga kerja guna memenuhi aspek produktivitas.

Terakhir, meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, serta partisipasi kerja bagi seluruh stakeholder dan pelaku kegiatan pada sektor konstruksi, serta meningkatkan kesejahtraan di lingkungan sekitar sebagai pemenuhan aspek lingkungan.

“Saya mengajak para pengembang makin menggencarkan penerapan HSE,” ujarnya.

Target Zero Accident

Sementara itu PT Ciputra Residence menargetkan kecelakaan kerja nol persen atau zero accident pada setiap proyek perumahan yang dikembangkan di seluruh Indonesia.

“Saat ini unsur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) atau health, safety, and environment (HSE) sudah berada pada angka 96%,” ujar Associate Director PT Ciputra Residence Merry Lantani.

Acara penghargaan HSE Awards digelar secara berkala setiap tahun yang telah memasuki tahun kedelapan sebagai upaya perusahaan mengejar target zero accident.

Director PT Ciputra Residence Agussurja Widjaya menambahkan, penerapan HSE berpengaruh positif terhadap nilai tambah perusahaan.

“Kami menilai penerapan HSE ini bukan sebagai biaya tambahan akan tetapi investasi perusahaan dalam memperlancar proses produksi,” ujarnya.

Selain itu penerapan HSE juga menjadi kriteria dan syarat bagi para kontraktor yang akan melaksanakan proyek-proyek perusahaan.

“Karena hal ini sangat menentukan dan memengaruhi tidak saja terhadap kredibilitas perusahaan yang pada gilirannya terkait dengan kepercayaan konsumen, juga kualitas proyek yang sedang dibangun,” ucapnya.

Penerapan HSE secara ketat juga meningkatkan penjualan PT Ciputra Residence hingga November 2022. Nilai penjualan Sub Holding (SH) 1 mencapai Rp2,1 triliun.

“Kontributor terbesar di antaranya dari CitraRaya Tangerang, CitraGarden, Citra Maja Raya, Citra Sentul Raya, Citra Garden City Malang,” ucap Director PT Ciputra Residence Meiko Handojo Lukmantara.

Sebanyak 80 peserta mengikuti HSE Awards 2022 memperebutkan empat kategori penghargaan untuk mitra kerja kontraktor dan dua penghargaan untuk internal proyek PT Ciputra Residence.

Periode penilaian empat kategori untuk mitra kontraktor dan dua kategori untuk internal proyek PT Ciputra Residence telah berlangsung sejak Desember 2021 sampai Oktober 2022.

Kriteria penilaian didasarkan pada Health, Safety dan Environment Scoring, Non Conformities Report and Corrective Action Request (NCR CAR), Incident Report, dan Observasi.

Satu kategori lainnya terkait Inovasi Health, Safety, & Environment untuk internal proyek PT Ciputra Residence. Penilaian ini berdasarkan penyajian materi presentasi, perubahan hasil sebelum dan sesudah, efisiensi biaya dan standarisasi untuk menjamin keberlanjutan.

“Kategori ini hanya mengambil tiga terbaik dari jumlah yang dikirimkan,” ucap Merry Lantani.

Penghargaan empat kategori untuk mitra kontraktor seperti tujuh puluh tujuh kontraktor mendapatkan penghargaan ‘Building Contractors With Zero Accident’.

Kemudian, lima personil HSE kontraktor mendapatkan penghargaan ‘Best Implementation Health, Safety & Environment Officer Contractors’.

Selanjutnya, lima kontraktor memperoleh penghargaan ‘Best Implementation Health, Safety & Environment Contractors’. Berikutnya, lima kontraktor meraih penghargaan ‘Best Implementation Working At Height Contractors’.

Penghargaan dua kategori untuk internal proyek PT Ciputra Residence seperti sembilan proyek mendapatkan penghargaan ‘Project With Zero Accident’ dan tiga proyek meraihpenghargaan ‘Health, Safety & Environment Improvemet Project’. (kdc/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button