Event HSEFeaturedPress ReleaseRegional NewsTravel

UI Kembangkan Desain Pekerjaan Pemandu Wisata Budaya di Bali

SAFETY CULTURE

DEPOK, isafetymagazine.com – Gabungan tim peneliti dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) mengembangkan desain pekerjaan pemandu wisata budaya bagi warga Desa Tenganan Pegringsingan, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.

Kegiatan ini mencakup perumusan faktor daya tarik bagi wisatawan domestik dan internasional berkunjung ke Desa Tenganan Pegringsingan. Hasil akhir yang ingin dicapai adalah terbentuknya kelompok sadar wisata (pokdarwis) beranggotakan warga Desa Tenganan Pegrinsingan.

Selain merumuskan desain pekerjaan pemandu wisata, juga dilakukan pelatihan dan pendampingan bagi para pemandu wisata yang merupakan warga desa setempat. Capaian yang diharapkan adalah terbentuknya sumber daya manusia pariwisata budaya yang merupakan warga penduduk desa setempat.

Imbasnya, dapat memberikan manfaat ekonomi untuk peningkatan taraf hidup. “Kami berharap para pemandu yang mengikuti pelatihan ini dapat mengaplikasikan ilmunya untuk membuat nyaman wisatawan,” ujar Dr Agi Ginanjar selaku Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) UI dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi isafetymagazine.com, Sabtu (7/12/2019).

Sementara itu, Ketua Tim Pengmas UI Aswin Hadisumarto PhD menyatakan bahwa program perumusan deskripsi tugas dan perancangan jalur wisata desa budaya Tenganan Pegringsingan memiliki nilai tambah bagi para wisatawan dalam memenuhi konsep 4K (Kekaguman, Kenyamanan, Keamanan/Safety, dan Kenangan).

Ketua Tim Pengmas UI Aswin Hadisumarto, PhD (kanan) saat berdiskusi dengan pemandu wisata warga Desa Tenganan Pegringsingan, Karangasem, Bali.

Konsep 4 K tersebut memiliki dimensi “wow factors” atau spot wisata, ketepatan alokasi waktu, kemudahan perjalanan, kombinasi wisata desa budaya yang beragam, mitigasi keamanan dan cerita budaya tentang produk dengan variasi harga yang sesuai.

Kegiatan juga mencakup simulasi dan perekaman digital pada beberapa ritual budaya seperti Abuang Lemah (Tahun Baru warga Desa Tenganan Pegringsingan) yang dilaksanakan antara Januari dan Februari. Juga ritual Perang Pandan (bulan Juni atau Juli), tergantung perhitungan kalendar bulan dari para tetua adat Desa Tenganan Pegringsingan.

Kegiatan ritual ini mulai dipromosikan di jejaring media sosial (medsos). Namun upaya promosi digital tersebut tidak diimbangi dengan kemampuan verbal “tuan rumah” sehingga informasi yang disampaikan terasa kurang informatif dan jelas. Untuk itu diperlukan persamaan persepsi apa saja yang sebaiknya disampaikan, dalam hal ini melalui pemandu wisata warga desa setempat.

Kegiatan ini akan dikembangkan menjadi model dasar dalam desain pemandu wisata berbasis budaya desa oleh warga desa tersebut. Hal ini akan meningkatkan kualitas destinasi pariwisata budaya dan daya saing kepariwisataan Desa Tenganan Pegringsingan, mampu meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas warga desa dengan peningkatan daya tarik lapangan kerja di bidang pariwisata budaya.

Langkah berikutnya dalam kerjasama UI dengan Pemerintah Desa, Kelian Adat dan Dinas Pariwisata Daerah Kabupaten Karangasem dalam membentuk Pokdarwis Desa Tenganan, diharapkan mampu membuat narasi yang komprehensif dan sinkron antara berbagai peran dan fungsi warga desa sebagai pejabat pemerintah desa, produsen kerajian, pejabat organisasi adat, pekerja dan seniman berbagi bentuk seni budaya Desa Tenganan Pegringsingan.

Dr Agi Ginanjar yang merupakan arkeolog UI ini juga menambahkan, selain bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat, desain pemandu wisata berbasis budaya yang dikembangkan ini juga sekaligus melestarikan budaya (safety culture) masyarakat itu sendiri. “Masyarakat Bali punya cara tersendiri dalam upaya melakukan penyelamatan budaya (safety culture) yaitu dengan menjadikan budaya mereka sendiri sebagai daya pikat atau obyek wisata. Selain alam berupa pantai, aspek budaya masyarakat Bali selama ini sudah menjadi obyek wisata terkenal ke seluruh dunia,” katanya. (Hasanuddin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button