Keselamatan

12 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus ALS, Ulul Azmi: Perlu Reformasi Total Keselamatan Transportasi

Kecelakaan Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di kawasan Bukit Surungan, Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar) menelan
12 orang tewas dan 23 orang luka-luka.

Jakarta, isafetymagazine.com – Pemerhati Keselamatan Publik, Ir. Ulul Azmi, ST., CST., IPM., ASEAN Eng, menyampaikan belasungkawa secara mendalam atas 12 orang tewas dan 23 orang luka-luka atas kecelakaan Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di kawasan Bukit Surungan, Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar).

“Kecelakaan maut ini mengguncang kesadaran nasional akan betapa gentingnya kondisi keselamatan transportasi publik di Indonesia, khususnya sektor angkutan darat jarak jauh,” katanya pada Selasa (6/5/2025).

Dengan begitu tragedinya tidak bisa dibiarkan saja tanpa evaluasi dan tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab.

“Saya meminta agar pengusutan terhadap operator Bus ALS dilakukan secara menyeluruh dan transparan, termasuk audit atas pemenuhan standar keselamatan kendaraan, sistem kerja pengemudi, serta pemeliharaan teknis armada,” ucapnya.

“Jika ditemukan adanya kelalaian, maka perusahaan harus diberi sanksi tegas-baik administratif maupun pidana.”

Ulul Azmi menyerukan reformasi total perlu dilakukan terhadap sistem keselamatan transportasi nasional.

Langkah ini dilakukan dengan pemeriksaan berkala terhadap armada.

Kemudian, pengetatan usia maksimum kendaraan operasional dan pelatihan menyeluruh bagi sopir.

Hal lainnya adalah pemanfaatan teknologi digital untuk pengawasan armada harus segera diterapkan tanpa kompromi.

“Negara tak boleh lagi membiarkan celah-celah kelalaian ini merenggut nyawa,” tuturnya.

Peninjauan ulang, ucap Ulul Azmi, perlu dilakukan terhadap desain dan kondisi infrastruktur jalan, terutama di wilayah rawan kecelakaan seperti turunan ekstrem, tikungan tajam, dan zona terminal.

“Pemerintah daerah dan pusat wajib menghadirkan rekayasa teknis yang berpihak pada keselamatan,” tuturnya.

Sementara itu Ulul Azmi menyampaikan apresiasi kepada petugas evakuasi dan tim Disaster Victim Identification (DVI) atas penanganan cepat.

Namun, ia menegaskan perhatian terhadap korban harus berlanjut mulai dari layanan trauma healing, bantuan hukum, dan pemberian kompensasi yang layak.

“Accident ini adalah pukulan besar bagi bangsa yang sedang membangun peradaban modern,” ucapnya.

Ulul Azmi menyerukan agar tragedi ini menjadi titik balik dan pengingat keras bahwa nyawa rakyat adalah amanah yang tak boleh ditukar dengan efisiensi bisnis atau kelalaian sistem.

“Keselamatan adalah harga mati. Kita tidak sedang bicara statistik, tapi nyawa manusia. Jika kita tidak berubah hari ini, maka kita sedang menyiapkan berita duka berikutnya,” ucapnya. (adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button