Jakarta, Isafetymagazine.com – Pemeritah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) mengungkapkan provinsi ini mengalami 1.000-2.000 kali bencana alam setiap tahun. Jadi, satu hari bisa terjadi tiga sampai empat bencana.
“Kami menginstruksikan semua pihak untuk tidak memfokuskan pada respons ketika bencana terjadi, tetapi juga bagaimana mengantisipasi,” kata Gubernur Jabar M Ridwan Kamil di Kota Bandung, Jabar pada Rabu (4/11/2020).
Dari 1.000-2.000 kali bencana alam, sebanyak 60% bencana hidrologis. Kejadian ini mendorong Pemprov Jabar perlu meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi.
Kami memperkuat koordinasi dengan semua pihak mulai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/Polri, sampai relawan,” ujarnya.
Bencana hidrometeorologi berpotensi terjadi di Jabar seperti Jabar bagian selatan berupa fenomena La Nina. Kondisi tersebut diminta langkah antisipasi oleh BPBD, TNI, dan Polri.
Hal yang dimaksud adalah bagaimana peringatan dini harus berfungsi dan evakuasi harus disimulasikan. Kemudian, bagaimana masyarakat memberhentikan kegiatan dan melakukan evakuasi ke sebuah tempat yang aman.
“Simulasi evakuasi ini harus segera dilaksanakan,” ujarnya.
La Nina merupakan anomali suhu muka air laut yang akan lebih dingin sampai minus satu derajat celcius atau lebih. Peristiwa ini meningkatkan curah hujan.
Pemprov Jabar juga menyiapkan cetak biru berbudaya tangguh bencana bagi warga melalui pendidikan dan pelatihan di sekolah sejak dini. Mitigasi bencana dilakukan dengan edukasi preventif dan responsif dan bencana. (ant/adm)