Jakarta, isafetymagazine.com – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengungkapkan 61 korban jiwa terjadi akibat kecelakaan kerja pada smelter (pabrik pemurnian) nikel di lima area Indonesia hingga 2023.
Insiden kcelakaan kerja paling banyak di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yakni sebanyak 25 insiden.
Hal ini berakibat 39 orang meninggal dunia dan 82 korban luka-luka sepanjang 2016-2023.
Kemudian, sebanyak 40 orang pusing dan sesak napas karena kebocoran gas asam Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI).
Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) mengalami sembilan kasus kecelakaan kerja selama 2015-2022 berakibat tujuh korban meninggal.
“Kita tidak melihat jumlahnya. Satu orang pun tidak boleh ada fatalitas, karena begitu meninggal, korban jiwa tidak balik lagi,” kata Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan Kemenaker, Yuli Adiratna.
Pernyataan ini disampaikannya dalam ‘Human Health & Environmental Development in Indonesia’s Nickel Value Chain’ pada Kamis (26/9/2024).
Kecelakaan kerja menimbulkan kerugian bagi semua pihak yakni keluarga, perusahaan, investor, dan negara.
Yuli Adiratna mengemukakan Kemenaker memiliki program-program keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
“Jadi kita melakukan pendampingan di beberapa smelter yang ada, terus kita minta laporan secara rutin, kemudian kita berikan dorongan agar mereka menyusun semacam roadmap, program kepatuhan terhadap norma-norma ketenagakerjaan,” tuturnya. (blt/adm)