Regional News

BMKG Petakan Ancaman Kerawanan Tsunami Indonesia Sejak 2001

JAKARTA, ISafetyMagz.com – Dalam beberapa hari terakhir sempat viral isu soal ancaman tsunami dengan ketinggian hingga 57 meter di Pandeglang, Banten dan sejumlah wilayah Jawa Barat bagian selatan.

Namun, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto menyatakan ancman tsunami itu adalah prediksi peneliti yang kemudian terlanjur jadi konsumsi publik.

Sementara itu, secara terpisah, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun telah memetakan potensi kerawanan tsunami di Indonesia.

“Tim BMKG sudah mengeluarkan peta potensi kerawanan tsunami sejak 2001, bahkan sebelum tsunami Aceh terjadi,” kata Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Jaya Murjaya, Kamis (5/4) seperti dikutip dari Antara.

Tsunami yang meratakan Banda Aceh terjadi pada 2004 silam. Tragedi yang terjadi pada 26 Desember 2004 itu kemudian ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi.

Soal peta potensi kerawanan tsunami, Jaya tak memungkiri beberapa daerah di antaranya adalah di sepanjang pantai barat Sumatera, pantai selatan Jawa, serta utara dan selatan Nusa Tenggara. Selain itu juga di utara Papua, pantai timur Manado dan Maluku, pantai utara Sulawesi, serta pulau-pulau kecil di Kepulauan Ambon.

“Sampai saat ini saya rasa masih sesuai, kami evaluasi peta itu sejak 2001 sampai sekarang,” ujar Jaya.

Tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004 ditetapkan PBB sebagai bencana kemanusiaan terbesar. (REUTERS/Beawiharta)

Sebelumnya sempat marak pemberitaan terkait isu potensi tsunami yang akan terjadi di Pandeglang setinggi 57 meter. Itu sendiri sebetulnya masih merupakan hasil modeling penelitian para pakar, dan perlu diuji validasinya.

Potensi tsunami di Jawa bagian Barat yang dimaksud adalah hasil kajian akademis awal dari simulasi model komputer, menggunakan sumber tsunami dari gempa bumi di tiga titik potensi gempa bumi “megathrust”, Enggano, Selat Sunda dan Jawa Barat bagian Selatan.

Skenario terburuknya itu (total ada enam skenario), jika gempa terjadi secara bersamaan di tiga titik potensi gempa, dan dengan skala tertinggi, 9 skala richter (SR). Skenario ini apabila dibuat simulasi permodelan, maka akan menimbulkan tsunami yang dahsyat.

Hasil simulasi model komputer dari skenario terburuk ini mengindikasikan ketinggian tsunami di wilayah pantai Utara Jawa bagian Barat maksimum mencapai 25 meter (m), dan di wilayah pantai barat-selatan maksimum hingga 50 m.

Saat diwawancara CNNIndonesia TV pada Kamis (5/4) pagi, Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan prediksi megathrust yang juga menimbulkan tsunami hingga puluhan meter itu disampaikan peneliti Balai Pengkajian Dinamika Pantai BPPT Widjo Kongko. Atas penyampaian ini, Unggul mengaku sudah menegur Widjo.

Sumber : http://www.cnnindonesia.com/nasional/20180405135831-20-288503/bmkg-petakan-ancaman-kerawanan-tsunami-indonesia-sejak-2001

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button