Kepemimpinan

Fairlyanto Dicopot Sebagai Danlanud Abdulrachman Saleh Usai Super Tucano Jatuh

Marsma TNI Fairlyanto dimutasi ke Staf Khusus (Stafsus) Kasau, sedangkan jabatannya sebagai Danlanud Abdulrachman Saleh diserahkan kepada Marsma TNI Firman Wirayuda.

Jakarta, isafetymagazine.com – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Yudo Margono mencopot Marsekal Madya (Marsma) TNI Fairlyanto dari jabatan Komandan Skadron Udara 21 Lapangan Udara (Danlanud) Abdulrachman Saleh.

Hal ini dilakukannya empat hari setelah empat perwira TNI Angkutan Udara (AU) tewas akibat pesawat Super Tucano yang ditumpanginya jatuh di Pasuruan, Jawa Timur (Jatim) pada Kamis (16/11/2023).

“Telah ditetapkan mutasi dan promosi jabatan 60 Pati TNI terdiri dari 25 Pati TNI AD, 10 Pati TNI AL, dan 25 Pati TNI AU,” kata Kapuspen TNI, Laksda Julius Widjojono pada Ahad (19/11/2023).

Putusan itu tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1324/XI/2023 tertanggal 17 November 2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia.

Dalam surat keputusan tersebut, Marsma TNI Fairlyanto dimutasi ke Staf Khusus (Stafsus) Kasau, sedangkan jabatannya sebagai Danlanud Abdulrachman Saleh diserahkan kepada Marsma TNI Firman Wirayuda yang sebelumnya menjabat sebagai Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI Angkatan Udara (Kodiklatau).

Sebelumnya, TNI AU akan membentuk tim investigasi untuk mencari penyebab dua pesawat EMB 314 Super Tucano jatuh di Watugede, Keduwung, Pasuruan. Pesawat ini berangkat dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jatim.

“Tim yang dibentuk oleh Pusat Kelaikudaraan dan Keselamatan Terbang dan Kerja (Puslaiklambangja) TNI AU akan melakukan investigasi dengan melihat faktor-faktor yang dikenal dengan istilah lima M (Man, Machine, Medium, Mission, and Management) secara menyeluruh terhadap penyebab jatuhnya kedua pesawat,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati pada Jumat (17/11/2023).

Tim akan memeriksa bagaimana kondisi pesawat setelah kecelakaan di lokasi kejadian dan menjalani seluruh prosedur dalam menginvestigasi jatuhnya dua pesawat TNI AU.

“Di antaranya kondisi cuaca pada saat kejadian, melakukan pemeriksaan seluruh personel yang terlibat dalam penerbangan dan berbagai kemungkinan lainnya,” ujarnya.

Hal lain yang akan dilakukan tim investigasi adalah mencari Flight Data Recorder pesawat yang merekam data penerbangan, mesin, komunikasi penerbang dan video penerbangan sampai detik terakhir berfungsi.

Pesawat EMB 314 Super Tulcano melaksanakan misi profisiensi formation flight dan tinggal landas dari Lanud Abdulrachman Saleh pada pukul 10.51 WIB.

Kemudian lost contact pada pukul 11.18 WIB, terdengar bunyi ELT (Emergency Locator Transmitter) dari kedua pesawat dari waktu berbeda.

Selanjutnya, dilaporkan oleh warga dan aparat teritorial telah mengalami kecelakaan berupa jatuh di Keduwung.

Dua Pesawat EMB 314 Super Tucano terdiri dari Pesawat Super Tucano TT-3111 yang diawaki oleh Letkol Pnb Sandhra Gunawan dan Kolonel Adm Widiono.

Berikutnya, Super Tucano TT-3103 yang diawaki oleh Mayor Pnb Yuda Anggara Seta dan Kolonel Pnb Subhan.

Keempat awak pesawat ini gugur dalam misi penerbangan dan sudah sampai ke Lanud Abdulrachman Saleh yang dievakuasi dari lokasi kejadian oleh tim rescue TNI AU, Basarda, aparat teritorial dibantu warga masyarakat.

Mereka adalah Kolonel PnB Subhan naik pangkat menjadi Marsma TNI Subhan, Kolonel Adm Widiono naik pangkat menjadi Marsma TNI Widiono, Letkol PnB Sandhra Gunawan naik pangkat menjadi Kolonel Sandhra Gunawan, dan Mayor PnB Yuda A. Seta naik pangkat menjadi Letkol Yuda A. Seta. (sin/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button