OHSRegional NewsReviewsSafety at Work

Komite Keselamatan Konstruksi: Pengawasan Kerja Crane Sudah Saatnya Gunakan CCTV

JAKARTA, ISafetyMagz.com – Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) yang baru dibentuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) pada Senin (29/1/2018) pekan lalu, langsung melakukan penyelidikan ke lokasi robohnya alat angkat crane  yang terjadi di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (4/2/2018) sehingga mengakibatkan empat pekerja tewas dan seorang pekerja lainnya cidera.

Anggota KKK Lazuardi Nurdin yang berada di lokasi kejadian mengatakan, tim dari KKK langsung mendatangi lokasi kejadian tak lama setelah mendapat laporan. Hasil sementara investigasi yang dilakukan timnya menyebutkan bahwa kasus tersebut terjadi akibat slip (tergelincir) lantaran ada kedudukan yang tidak pas saat proses pemasangan bantalan rel kereta.

“Karena kedudukannya tidak pas saat pemasangan bantalan rel, (crane) tergelincir dan mengakibatkan alat angkat crane roboh,” kata Lazuardi, Minggu (4/2/2018).

Pada kesempatan itu, Lazuardi yang juga Ketua Umum Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Indonesia (A2K4-Indonesia) menyoroti soal adanya pekerja yang berada di atas crane saat proses kerja.

“Sudah saatnya pengawasan kerja crane tidak lagi dilakukan secara manual dan konvensional. Saya usulkan untuk menggunakan CCTV dalam proses kerja crane untuk menghindari terjadinya kecelakan sehingga menimbulkan korban,” Lazuardi menambahkan.

Hasil temuan tim dari KKK itu selaras dan sebangun dengan temuan Tim Unit Reaksi Cepat (URC) Pengawasan Ketenagakerjaan dari Dinas Ketenagakerjaan Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI.

Dalam laporannya yang diterima Tengokberita.com, Tim URC Wasnaker DKI dan Kemnaker RI menyebutkan bahwa kasus kecelakaan kerja terjadi pada proyek double double track Manggarai-Jatinegara CP 22- CP 23 di Jl Permata Kampung Melayu, Jakarta Timur, Minggu (4/2/2018) sekitar pukul 05.00.

“Kecelakaan terjadi ketika lima pekerja sedang bekerja untuk melakukan pemasangan bantalan rel menggunaka alat pemasang LCB. Namun karna kedudukan tidak pas. Tiba-tiba LCB terlepas sehingga terjatuh menimpa enam orang pekerja,” demikian laporan Tim URC Wasnaker DKI Jakarta dan Kemnaker RI.

Semua korban sudah dilindungi oleh BPJS ketenagakerjaan Cabang Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sedangkan alat angkat crane kini tengah dilakukan pengujian dan pemeriksaan (uji riksa). (has)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button