Environment

Pemberian Penghargaan ESG, Perkuat Citra Industri Nikel dan Budaya Keberlanjutan

Hengjaya Mineralindo terus mendorong berbagai inisiatif lingkungan dan sosial di wilayah operasionalnya.

Makassar, isafetymagazine.com – Hengjaya Mineralindo menilai penghargaan Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai instrumen strategis dalam mendorong transformasi industri nikel yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Penghargaan ini juga guna memperkuat citra industri nikel dan mendorong budaya keberlanjutan dalam korporasi secara penuh.

β€œPenghargaan ESG bukan hanya bentuk pengakuan eksternal atas kinerja perusahaan, tetapi juga merupakan katalis internal yang mampu mendorong peningkatan standar keberlanjutan secara konsisten. ESG mendorong kita untuk tidak hanya sekadar mematuhi regulasi, tetapi juga menciptakan nilai bersama bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Mining Sustainability Lead Hengjaya PT Mineralindo, Harry Cahyono.

Pernyataan ini disampaikannya dalam β€˜Workshop Innovation Technology for Social and Environment Awards (IntechSEA) 2025’ yang digelar oleh Direktorat Inovasi dan Kekayaan Intelektual Universitas Hasanuddin (UNHAS) di Gedung Rektorat Universitas Hasanuddin (UNHAS), Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Workshop ini menjadi ruang kolaboratif antara akademisi, pelaku industri, lembaga pemerintah, dan organisasi masyarakat sipil.

Langkahnya untuk menjaring masukan dan membangun pemahaman bersama tentang sistem apresiasi perlu terhadap pencapaian ESG perusahaan dan pemerintah di setiap daerah di Indonesia.

Bahkan, dialog ini juga merupakan bagian dari persiapan ajang IntechSEA 2025 yang merupakan platform penghargaan teknologi sosial dan lingkungan yang didukung oleh berbagai kementerian dan lembaga (K/L) strategis.

K/L yang dimaksud adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan Kementerian Pertanian (Kementan),

Selanjutnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan mitra non-profit.

Keselarasan antara penghargaan ESG dan strategi jangka panjang perusahaan dinilai sebagai faktor krusial dalam membangun ketahanan dan daya saing industri nikel di tengah lanskap bisnis yang terus berkembang.

Peningkatan ekspektasi dari pasar global, investor, dan pemangku kepentingan terhadap praktik bisnis yang etis, transparan, dan berorientasi pada keberlanjutan.

ESG tidak hanya menjadi indikator kepatuhan, tetapi berkembang menjadi tolok ukur kualitas tata kelola perusahaan dan daya saing korporasi dalam jangka panjang.

β€œSaya percaya bahwa inisiatif seperti IntechSEA sangat penting untuk memperkuat ekosistem kolaboratif antara dunia industri, akademik, dan pemerintah dalam menciptakan solusi inovatif yang berdampak nyata. Keberlanjutan bukan hanya tren global, tetapi kebutuhan mutlak bagi masa depan industri nikel Indonesia,” ucapnya.

Hengjaya Mineralindo terus mendorong berbagai inisiatif lingkungan dan sosial di wilayah operasionalnya.

Beberapa program unggulan perusahaan meliputi konservasi ekosistem mangrove, pelestarian terumbu karang, pemberdayaan masyarakat pesisir, penguatan kapasitas wanita tani lokal.

Forum workshop IntechSEA diharapkan dapat berkontribusi aktif dalam memperluas pemahaman dan praktik ESG di sektor pertambangan.

Selain itu memperkuat peran industri nikel sebagai penggerak ekonomi hijau yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

Pendekatan strategis terhadap ESG juga dinilai mampu menciptakan nilai tambah tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. (adm)

Sumber: WartaEkonomi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button