Jambi yang Tertimbun Longsor Dihentikan
Jambi – Hingga hari ke-14 pencarian penambang emas yang tertimbun di lubang tambang rakyat di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, tidak juga membuahkan hasil. Pemerintah memutuskan menghentikan proses pencarian 11 orang penambang yang terjebak di lorong tambang tersebut.
“Aktivitas evakuasi saat ini dihentikan, hingga hari ke-14, 11 korban yang terjebak di dalam lubang tambang tidak juga berhasil dievakuasi meski menggunakan alat berat,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Arief Munandar, di Jambi, Senin (7/11/2016).
Arief mengatakan, rencananya Bupati Merangin Al Haris bersama masyarakat akan melakukan salat gaib di lokasi tambang yang longsor. Dia berharap keluarga para penambang yang tertimbun longsor ikhlas.
Tambang emas rakyat ini mengalami longsor pada Senin (24/10) lalu. Mereka terjebak di dua lubang yang mengalami longsor. Lubang tambang tersebut masing-masing memiliki kedalaman 30 meter dan 50 meter. Kedua lubang tambang ini terletak persis di pinggir Sungai Batang Merangin.
Air sungai telah memasuki lubang tambang. Tiga belas mesin penyedot dikerahkan selama berhari-hari untuk mengeringkan air, namun gagal. Dua alat berat yang dikerahkan juga tidak bisa membantu proses pencarian penambang.
Proses evakuasi, lanjut Arief, sebelumnya berlangsung tujuh hari, kemudian ditambah tujuh hari lagi. Hingga perpanjangan waktu berakhir para penambang belum ditemukan juga, akhirnya pemerintah memutuskan menghentikan proses evakuasi.
Ke-11 penambang emas rakyat yang terjebak longsor adalah Tami (45), Yungtuk (30), Siam (28), Hamzah (55), Jurnal (21), Catur (24) dan Guntur (34). Semuanya merupakan warga Sungai Nilau Kecamatan Sungai Manau, Merangin.
Kemudian Cito (25) dan Zulfikar (25) merupakan warga Perentak Kecamatan Pangkalan Jambu, Merangin. Sedangkan dua orang lainnya, yakni Dian Arman (53) dan Erwin (44) merupakan warga Desa Air Batu Kecamatan Renah Pembarap, Merangin.
Sumber : Detik.com