Indramayu, isafetymagazine.com – Pertamina mengaku pelaksanaan budaya Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) terus diperkuat perusahaan. Kebijakan ini diharapkan mencegah kejadian di Kilang Balongan terjadi kembali pada masa depan.
“Pertamina memastikan sisi safety dan identifikasi sepanjang 2022 yang menjadi hazard dan risiko tinggi sudah dilakukan tindakan secara langsung. Pertamina melakukan investasi tambahan dari sisi protection system setelah kejadian dua tahun yang lalu,” kata Wakil Komisaris Utama (Wakomut) PT Pertamina (Persero) Pahala Mansury di sela-sela Safari Ramadan ke Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat (Jabar) pada Rabu (5/4/2023).
Investigasi insiden secara menyeluruh telah dilakukan Pertamina sebagai langkah mitigasi. Selain itu kekurangan dari sistem dan standard operating procedure (SOP) sudah dilakukan dengan berbagai perbaikan penting.
“Jika ada kelalaian untuk dilakukan tindak lanjut. Jika ada kelalaian dipastikan managemen tidak ragu untuk memberhentikan,” ujarnya.
Pahala Mansury mengemukakan pengembangan safety culture (budaya keselamatan kerja) merupakan bentuk akuntabilitas Pertamina, sehingga harus menjadi perhatian semua pihak.
Jadi, perusahaan ini telah meningkatkan sistem monitoring sehingga titik-titik penting bisa diawasi secara langsung.
“Saat ini Command Center Pertamina sudah dapat melakukan pengawasan melalui ratusan kamera CCTV tambahan, juga detector lebih baik seperti gas dan kebocoran lainnya serta pemasangan lightning protection system,” ujarnya.
Pertamina berjanji melakukan asset integrity guna memelihara semua aset minyak dan gas (migas). Kesiapan operasional perusahaan akan dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idul Fitri (RAFI). (adm)