New York, isafetymagazine.com – Riset Pfizer dan University of Texas Medical Branch menyebutkan Vaksin Covid-19 Pfizer BioNTech diklaim ampuh melawan mutasi utama varian baru Covid-19. Hal itu berupa menetralisir virus, yang merupakan mutasi peningkatan protein N501Y.
“Mutasi dapat membuat virus lolos dari netralisasi antibodi yang berasal dari vaksin,” kata Peneliti Senior Vaksin Virus dari Pfizer, Phil Dormitzer pada Kamis (7/1/2021).
Walaupun demikian, hasil penelitian tadi belum ditinjau oleh rekan sejawat. Varian baru Covid-19 disinyalir cepat menular yang muncul di Inggris Raya dan Afrika Selatan
Riset Pfizer dan University of Texas Medical Branch meneliti keampuhan vaksin Covid-19 dengan menggunakan sampel darah dari penerima vaksin. Namun, riset ini tidak mengkaji rangkaian mutasi varian baru Covid-19 secara utuh.
“Vaksin ini terlihat ampuh melawan mutasi tersebut, serta 15 mutasi lainnya yang dilakukan ujicoba oleh perusahaan,” ujar Dormitzer.
Bahkan, Vaksin Covid-19 Pfizer BioNTech diklaim tidak berdampak efek samping bagi penerimanya pada mutasi ke-16. Namun, perusahaan ini menyadari vaksinnya bisa berpengaruh bagi penerima pada mutasi ke-17.
“Mutasi lainnya yang ditemukan pada varian baru Covid-19 Afrika Selatan sebagai mutasi E484K, yang merisaukan,” jelasnya.
Para peneliti khawatir vaksin yang diproduksi pada beberapa bulan lalu tidak mampu melindungi dari varian baru Covid-19, terutama yang muncul di Afrika Selatan.
Guru Besar mikrobiologi di University of Reading, Simon Clarke menilai dua varian baru Covid-19 memiliki beberapa karakter baru yang sama.
Namun varian baru Vaksin Covid-19 yang berasal dari Afrika Selatan mempunyai sejumlah ‘mutasi tambahan’ meliputi perubahan peningkatan protein.
Pembuatan Vaksin Pfizer BioNTech dan Vaksin Moderna menggunakan teknologi synthetic messenger RNA (mRNA). Teknologi ini dinilai bisa menangani mutasi baru Covid-19. (rtr/adm)_
