TANGERANG, isafetymagazine.com – PT Berlian Djaya Nusantara (BDN) dan anak usahanya, PT Berlian Djaya Konstruksi (BDK), memiliki komitmen kuat untuk melindungi seluruh pekerjanya dari berbagai risiko bahaya yang berpotensi mengancam keselamatan jiwa dan kesehatan di tempat kerja, dengan menerapkan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan secara sungguh-sungguh dan konsisten.
Komitmen kuat perusahaan itu salah satunya dibuktikan dengan penyediaan berbagai Alat Pelindung Diri (APD) bagi hampir seluruh pekerjanya, seperti helm keselamatan, rompi keselamatan, sepatu keselamatan, sarung tangan (gloves dan leather gloves), masker las, kacamata las (welding goggles OAW), masker, ear plug, dan sebagainya.
Sejak perusahaan yang bergerak di bidang peralatan konstruksi seperti scaffolding (perancah) dan jasa konstruksi ini berdiri dan beroperasi 14 tahun silam, inilah untuk pertama kalinya perusahaan melengkapi seluruh pekerjanya dengan APD.
Tak hanya itu, PT BDN dan BDK juga untuk pertama kalinya menyelenggarakan Safety Briefing di salah satu workshopnya di Jl Raya Parung Panjang No 99, Caringin, Legok, Tangerang, Banten, Kamis (5/9/2019).
Kegiatan Safety Briefing yang dipimpin Wahyu Utama Putra (Komisaris PT BDN) itu dihadiri langsung oleh Budiman R (owner) dan Edwin Rinanda (Chief Operation Officer PT BDN sekaligus Presdir PT BDK), para manajer, dan seluruh karyawan. Kehadiran pemilik dan para pucuk pimpinan tersebut menjadi bukti nyata bahwa komitmen implementasi K3 di PT BDN dan PT BDK mendapat dukungan penuh dari pemilik dan level top management.
Ketika memberikan arahannya dalam Safety Briefing, Wahyu menjelaskan bahwa pekerjaan di sektor industri penyedia peralatan konstruksi seperti di PT BDN dan BDK memiliki risiko bahaya yang cukup tinggi, sama bahayanya dengan sektor industry konstruksi itu sendiri.
“Karena itu mulai hari ini, Anda (para pekerja, red) semua kami lengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) supaya Anda bisa bekerja dengan nyaman, aman, selamat, dan tetap dalam kondisi sehat. Awalnya Anda akan merasa risih karena selama ini sudah terbiasa bekerja tanpa APD, tetapi harus dipaksakan sehingga nanti Anda semua akan menjadi terbiasa bekerja dengan memakai APD,” kata Wahyu lewat pengeras suara.
“Penggunaan APD merupakan salah satu bentuk rasa sayang perusahaan kepada Anda semua, sebab di belakang Anda semua ada orang-orang yang mencintai dan menyayangi Anda; istri, suami, anak, orangtua, pacar, kerabat, dan semua orang yang menyayangi Anda di rumah. Karena itu, perusahaan ingin memastikan, jika Anda berangkat ke tempat kerja dengan selamat dan sehat maka sekembalinya ke rumah pun dalam kondisi selamat dan sehat, tak kurang suatu apapun. Di sini ada Pak Budiman, pemilik perusahaan di mana Anda bekerja dan mencari nafkah selama ini. Betapa sayangnya Pak Budiman kepada Anda semua,” tambah Wahyu yang disambut gemuruh tepuk tangan para pekerja.
Sementara itu, ketika memberikan arahannya dalam Safety Briefing, Budiman berpesan agar seluruh pekerja selalu memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan ketika sedang bekerja.
“Jika selama ini bekerja asal bekerja saja, maka mulai hari ini saya minta setiap pekerja untuk memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan ketika sedang bekerja, baik terhadap diri sendiri maupun sesama teman kerja sebagaimana disampaikan Pak Wahyu. Jangan sampai terjadi insiden yang menimpa kalian semua. Ingat selalu, ada orang-orang yang selama ini mencintai dan menyayangi kalian semua,” kata Budiman singkat.
Dalam acara Safety Briefing itu, Wahyu menunjuk Agus Salim sebagai Ketua sementara Tim Safety pekerja. “Ingat teman-teman untuk selalu mengutamakan safety ketika bekerja dan gunakan selalu APD demi keselamatan dan kesehatan teman-teman semua,” kata Agus Salim ketika diminta Wahyu menyampaikan pesan-pesan kepada teman-teman kerjanya.
Ditemui usai acara, Wahyu mengatakan, acara Safety Briefing akan menjadi program rutin di PT BDN dan PT BDK, yang akan diselenggarakan setiap bulan. “Safety Briefing akan menjadi program rutin di PT BDN dan BDK, yang akan kita laksanakan satu bulan satu kali. Ke depan, sebelum memulai kerja, akan kita adakan juga Tool Box Meeting (TBM). Bertahap. Intinya, hari ini kita perkenalkan dulu para pekerja dengan APD, dan membiasakan mereka bekerja menggunakan APD,” kata Wahyu.
Hasan, Manajer Produksi PT BDN berharap, penggunaan APD bagi seluruh pekerja bisa membuat perusahaan lebih baik lagi ke depannya. “Harapan saya, kondisi perusahaan akan menjadi lebih bagus dan baik lagi ke depannya,” katanya.
Yuliarso (41), salah seorang pekerja bagian pengelasan (welding) mengaku senang atas perhatian dan kepedulian pihak perusahaan terhadap keselamatan dan kesehatan para pekerja dengan menyediakan APD bagi mereka. “Sekarang saya merasa lebih nyaman dan aman bekerja menggunakan kacamata khusus, masker las, sarung tangan kulit, dan sepatu safety. Awalnya memang risih karena belum terbiasa, tapi setelah dipakai ternyata nyaman,” kata ayah tiga anak yang sudah bekerja selama hampir 8 tahun sebagai operator welding di PT BDN.
Sementara itu Budiman R mengatakan, pembelian perlengkapan APD bagi para pekerja dan penyelenggaraan kegiatan Safety Briefing pada hari itu merupakan salah satu bentuk kepedulian perusahaan terhadap keselamatan dan kesehatan seluruh pekerja, dengan menerapkan aspek K3 di perusahaan.
“Tahap awal, kita mulai dengan penyediaan perlengkapan APD bagi seluruh pekerja karena keselamatan dan kesehatan pekerja adalah segalanya. Safety is number one,” kata Budiman R ketika ditemui isafetymagazine.com usai acara Safety Briefing.
Selaku pengusaha, Budiman R mengaku tak keberatan jika pihaknya mengeluarkan anggaran cukup besar untuk K3. “Saya kira biaya tidak ada masalah. Nyawa pekerja jauh lebih penting dan tak ternilai,” imbuh Budiman R. (Hasanuddin)
Artikelnya sangat bagus sekali