Babel, isafetymagazine.com – Perusahaan Listrik Negara
Unit Induk Wilayah Kepulauan Bangka Belitung (PLN UIW Kepulauan Babel) mengandeng Palang Merah Indonesia (PMI) untuk menyelenggarakan pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
Langkah ini sebagai upaya peningkatkan kesiapsiagaan seluruh pegawai terhadap potensi keadaan darurat.
“Kegiatan yang digelar di Aula PLN UP3 Bangka ini diikuti 30 peserta dari kalangan pegawai perusahaan, termasuk perwakilan tenaga alih daya,” kata Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PT PLN (Persero) UIW Babel, Muhammad Taufik di Pangkalpinang pada Selasa (27/5/2025).
Para peserta diberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang dibutuhkan saat menghadapi kecelakaan kerja dan situasi darurat lainnya.
Pelatihan ini guna menumbuhkan budaya kerja yang siaga, peduli, dan responsif terhadap keselamatan.
Peserta menerima teori dan praktik seperti simulasi penanganan korban tidak sadar diri, teknik resusitasi jantung paru, penanganan luka dan patah tulang, dan prosedur evakuasi yang benar dan aman.
“Pelatihan ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari investasi jangka panjang untuk keselamatan sumber daya manusia PLN,” ujarnya.
Muhammad Taufik mengemukakan keselamatan adalah prioritas utama dan tidak bisa ditawar siapapun.
Pelatihan ini diharapkan memberikan kemampuan dasar P3K bagi setiap pegawai.
“K3 bukan hanya penting di lingkungan kerja, tapi juga bisa berguna dalam kehidupan sehari-hari, bahkan untuk keluarga dn warga sekitar,” tuturnya.
Pelatihannya berbentuk studi kasus dan latihan secara langsung yang membuat peserta lebih mudah memahami langkah-langkah penanganan darurat secara tepat.
Salah satu peserta pelatihan, Amzah mengungkapkan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan mendukung aktivitas pada saat bertugas di lapangan dan di lingkungan tempat tinggal.
“Ilmu yang diperoleh sangat relevan dan bermanfaat, pelatihan ini membuka wawasan, banyak hal yang dulu kami anggap sepele, ternyata bisa berdampak besar jika tidak ditangani dengan benar. Kami jadi lebih siap, lebih percaya diri dalam menghadapi situasi genting di lapangan,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Bidang Palang Merah Remaja Palang Merah Indonesia (Kabid PMR PMI) Kota Pangkalpinang, Andrian Wahyudi mengapresiasi para peserta dan inisiatif PLN atas kegiatan itu.
Karena, ini memberikan dampak positif terhadap para peserta.
Kesiapsiagaan bukan hanya milik tim medis atau petugas penyelamat.
Namun setiap orang bisa menjadi penyelamat, asalkan memiliki pengetahuan dasar yang tepat.
“Kami mengapresiasi PLN yang secara aktif mengutamakan keselamatan kerja dalam operasional,” ucapnya.
General Manager PLN UIW Babel, Dini Sulistyawati menambahkan PLN berkomitmen menjadikan K3 sebagai budaya kerja.
Melalui pelatihan ini memastikan kesiapan seluruh insan PLN menghadapi situasi darurat di lingkungan kerja dan bagi masyarakat.
Keselamatan adalah pondasi utama dalam setiap lini kerja PLN, pelatihan seperti ini adalah bentuk nyata komitmen perusahaan dalam membangun sumber daya manusia yang sigap, peduli, dan profesional.
“Kami ingin seluruh pegawai PLN tidak hanya andal secara teknis, tetapi juga tangguh dalam menghadapi risiko, serta mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga keselamatan bersama,” ucapnya.
PLN berkomitmen menjadikan pelatihan keselamatan kerja menjadi agenda rutin.
Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas individu dan menguatkan budaya keselamatan sebagai nilai utama dalam setiap aktivitas kerja.
Jadi, keselamatan bukan sekadar slogan, tetapi diwujudkan dalam tindakan nyata yang berkelanjutan. (adm)
Sumber: Antara News