Environment

Praktik ESG Bukan Sekedar Taat Aturan, Ini Bentuk Komitmen Perusahaan

Sinergi antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perlu dilakukannya guna mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon.

Jakarta, isafetymagazine.com – Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re) menggelar kegiatan sosialisasi Environmental, Social, and Governance (ESG) secara daring.

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran manajemen dan karyawan Indonesia Re.

Kepala Divisi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan ESG PT Reasuransi Indonesia Utama/Indonesia Re (Persero), Mardian Adhitya, mengatakan ESG diimplementasikan tidak hanya sekedar mematuhi aturan dan sekedar mengikuti tren global.

Namun, ini sebagai bentuk komitmen perusahaan.

“Keberhasilan ESG hanya dapat dicapai bila menjadi budaya bersama. Di lingkungan BUMN, penting untuk bersinergi, berbagi praktik baik, dan bergerak bersama menuju keberlanjutan,” katanya di Jakarta belum lama ini.

Sejumlah kegiatan yang dilakukan Indonesia Re terkait praktik ESG antara lain pemasangan panel surya dan investasi pada green bond.

Perusahaan ini juga sudah membentuk tim Workstream ESG lintas divisi.

Tujuannya untuk meningkatkan peran Indonesia Re menjawab isu-isu keberlanjutan di pasar asuransi dan reasuransi nasional dan regional.

Selain itu pengembangan produk reasuransi berbasis lingkungan dan berkelanjutan.

Hal lainnya adalah penyesuaian kebijakan underwriting, untuk risiko yang dipengaruhi oleh perubahan iklim, dan kondisi pasar global.

Selain itu sasaran dan target pemerintah tentang ESG dan keberlanjutan.

Pada sisi lain sosialisasi ESG yang diselenggarakan Indonesia juga menjelaskan arah kebijakan ESG perusahaan.

Langkah ini mencakup roadmap penurunan emisi karbon hingga 2030.

Berikutnya, kebijakan efisiensi energi, air, dan penggunaan material ramah lingkungan.

Mardian Adhitya menilai penerapan manajemen risiko berbasis ESG, sebagai salah satu pilar utama strategi keberlanjutan perusahaan.

Jadi, perusahaan harus mengintegrasikan faktor-faktor lingkungan dan sosial dalam penilaian risiko serta pengambilan keputusan.

Integrasi ESG ke dalam produk dan layanan menjadi kunci daya saing, sekaligus kontribusi nyata terhadap masa depan Indonesia dan dunia.

“Kami mendorong kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan klien, regulator, dan sesama BUMN,” ujarnya.

Sementara itu sinergi antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perlu dilakukannya guna mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon.

Pertukaran praktik dan kolaborasi, menjadi solusi strategis untuk mencapai target keberlanjutan nasional.

Sosialisasi ini menjadi langkah awal menuju proses ESG Rating Assessment, yang akan dijalankan Indonesia Re pada waktu dekat.

Langkahnya juga untuk mengukur kemajuan internal dan mendorong penciptaan standar ESG bersama di ekosistem BUMN.

Hal ini sesuai dengan Indonesia Sustainable Finance Roadmap dan target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) nasional.

Sebelumnya, Indonesia Re meraih penghargaan ‘Gold Pilar Sosial’ dalam ajang TJSL and CSR Award 2024 yang digelar oleh BUMN Track.

Direktur Utama PT Reasuransi Indonesia Utama/Indonesia Re (Persero), Benny Waworuntu juga memperoleh penghargaan Strong Commitment CEO on Social Program of CSR.

Dia mengaku perusahaan konsisten mendukung program sosial, khususnya bidang pendidikan.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi katalisator, dalam membangun ekosistem bisnis BUMN yang lebih bertanggung jawab, adaptif, dan berkelanjutan. (adm)

Sumber: Radio Republik Indonesia (RRI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button