Regional News

Penyebab Seluncuran Ambruk Tunggu Penyelidikan Polisi

Penjelasan dari tim manajemen Kenpark bahwa wahana seluncuran telah memperoleh proses kalibrasi pada 2020.

Surabaya, isafetymagazine.com – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) meminta seluncuran ambruk Kenjeran Park (Kenpark) tidak kembali terjadi di sana atau tempat lain.

Langkah itu dapat dilaksanakan dengan pengecekan wahana dan memastikan kondisinya aman oleh pengelolanya.

“Kalibrasinya dicek, standarnya. Kalau itu kreatornya dari luar, juga sering-sering untuk dicek dan dipastikan kondisinya aman,” kata Menteri Koordinator (Menko PMK) Muhadjir Effendi pada Minggu (8/5/2022).

Para petugas wahana wisata juga diminta mengawasi pengunjung yang menggunakan alat permainan. Mereka diminta menggunakan tidak melebihi atau melanggar prosedur.

“Apalagi wahananya punya risiko tinggi, jangan sampai ditinggalkan dan betul-betul waspada. Namanya anak-anak bermain kan ada saja yang memanfaatkan wahana. Jadi harus diawasi betul,” ucapnya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menambahkan pengelola wisata tidak hanya wajib memiliki izin, tapi ini dipastikan perawatan wahana permainan secara berkala.

“Oleh karena itu, kami nanti lakukan evaluasi di tempat wahana atau wisata lainnya,” ujarnya.

Setiap pengelola atau investor yang memiliki wahana wisata harus memberikan laporan hasil kelayakan. Pasalnya, setiap penggunaan fasilitas atau wahana wisata harus sesuai dengan kapasitasnya.

“Kalau tadi dengan dengar ceritanya ada wahana yang kelebihan beban, nah itu kan harus ada yang jaga dan harus sesuai maksimal wahananya, kalau tidak sesuai ya ambruk. Kami lihat dulu hasil evaluasinya, sembari menunggu hasil penyelidikan dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak,” tuturnya.

Eri Cahyadi memberi peringatan kepada pengelola Kenpark karena tidak mengutamakan keselamatan pengunjung pada fasilitas yang dimilikinya. Jadi, pengelola ini segera melakukan evaluasi secara keseluruhan demi keselamatan pengunjung.

Pengelola Kenpark juga diminta bertanggung jawab ke seluruh korban yang mengalami cedera dan memastikan tempat wisata di Kota Surabaya aman bagi wisatawan.

“Saya minta kepada manajemen untuk melakukan tanggung jawab dan bersinergi, bagaimana manajemen bisa memberikan kepastian bahwa tidak semua tempat wisata di Surabaya seperti ini,” ucapnya.

Rekonstruksi White Water Kanada

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menyatakan berdasarkan penjelasan dari manajemen Kenpark bahwa seluncuran air kolam renang telah dilakukan kalibrasi dua tahun lalu.

“Tahun kemarin terkonfirmasi juga sudah dikalibrasi, sekarang sedang dikonfirmasi pada tim yang merekonstruksi waterpark di sini dari White Water Kanada,” kata Gubernur Khofifah Indar Parawangsa.

Untuk mengetahui penyebab seluncuran ambruk Kenpark sedang hasil asesmen atau penyelidikan dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak.  Manajemen ini juga sedang menunggu hasil konfirmasi dari pihak yang melakukan konstruksi.

“Jadi kami masih menunggu,” ujarnya.

Pemprov Jatim meminta kejadian seluncuran ambruk Kenpark harus menjadi pelajaran bagi seluruh penyelenggaraan wahana wisata terutama wahana kolam renang yang menyediakan fasilitas seluncuran.

Saat ini proses investigasi sedang dilakukan pihak kepolisian dan pihak konstruksi, yaitu White Water Canada.

Khofifah Indar Parawansa memperoleh penjelasan dari tim manajemen Kenpark bahwa wahana seluncuran telah memperoleh proses kalibrasi pada 2022. Bahkan, kalibrasi berkala juga telah dilakukan sejak dua tahun lalu.

”Saya tadi bertanya pada Pak Paul tentang proses kalibrasinya. Rupanya dua tahun lalu telah dilakukan, tahun kemarin terkonfirmasi juga sudah,” ucapnya.

Trauma Healing

Menyoal  kesedihan yang dialami para korban dan orang tua akibat seluncuran ambruk Kenpark, ujar Khofifah Indar Parawangsa, terus berkoordinasi dengan Wali Kota Eri Cahyadi mengenai perawatan dan trauma healing kepada para korban.

“Pada dasarnya di tiap rumah sakit ada keberseiringan antara keduanya. Sedangkan yang sudah kembali ke rumah, Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) bilang akan dikirim tim trauma healing,” ucapnya.

Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya memprioritaskan penanganan medis dan terapi psikososial bagi para korban insiden seluncuran ambruk di Kenpark pada Sabtu (7/5/2022)..

Proses penyembuhan trauma bagi para korban tidak hanya berlangsung di dua rumah sakit, yakni RSUD dr Soetomo dan RSUD dr Soewandhie. Namun, ini berlanjut sampai ke rumah masing-masing.

“Yang sudah kembali ke rumah, Pak Wali nanti akan mengirimkan tim pemulihan trauma yang dimiliki oleh pekerja sosial masyarakat (PSM) kita,” kata Khofifah Indar Parawangsa.

Sebanyak 17 orang menderita luka-luka akibat seluncuran ambruk Kenpark pada Sabtu siang kemarin. Dari jumlah ini sebanyak delapan orang dirawat di RSUD dr Soewandhie dan sembilan orang menjalanunya di RSUD dr Soetomo.

Mereka menjalani perawatan secara intensif, sehingga empat orang sudah diizinkan pulang dan menjalani perawatan di rumah masing-masing.

Khofifah Indar Parawansa mengaku prihatin terhadap seluncuran ambruk Kenpark yang didoakan semua korban luka segera pulih dan keluarga diberikan kekuatan oleh Allah SWT.

Eri Cahyadi mengemukakan seluruh biaya perawatan korban di rumah sakit sampai dengan sembuh total akan ditanggung oleh pihak manajemen. Selain biaya perawatan, manajemen juga memberikan santunan kepada keluarga korban.

“Ada belasan orang yang dirawat di rumah sakit. Sedangkan yang sudah pulang ke rumah ada sekitar lima orang, yakni empat dari RSUD Soewandhie dan satu orang dari RSUD Soetomo. Itu yang akan kami dampingi (trauma healing),” ucapnya. (ant/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button