Regional News

Upaya Kemenhub Penuhi Tingkat Keamanan Penerbangan di Indonesia

JAKARTA, ISafetyMagz.com – Tingkat keamanan penerbangan di Indonesia mendapat perhatian dunia Internasional. Begini upaya Kemenhub untuk memenuhi keselamatan penerbangan.

Sebagai salah satu transportasi pilihan masyarakat, khususnya untuk perjalan jauh dan lintas negara, keamanan di penerbangan sangat krusial. Oleh karena itu dibutuhkan sistem yang bisa menunjang keselamatan penumpang pesawat.

Indonesia sendiri telah menerapkan sistem keamanan yang berkiblat pada organisasi penerbangan internasional bernama International Civil Aviation Organization (ICAO) yang diikuti sebanyak 192 negara.

ICAO mengukur standar pemenuhan keselamatan penerbangan. Nilai standar atau passing grade yang ditetapkan ICAO adalah 60%. Parameter yang disepakati oleh anggota ICAO meliputi 8 bidang seperti personnel licencing, organization, legislation, navigation, airworthiness, operation, airport, dan report.

Dijelaskan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Agus Santoso, untuk menjaga keamanan penerbangan di Indonesia, pihaknya menggunakan sistem tiga lapis yang disebut failed-safe.

“Failed-safe itu kalau satu komponen itu failed, masih safe karena redundant-nya yaitu yang kedua. Yang kedua ini failed, masih ada yang ketiga. Baru yang ketiga itu failed itu fatal sama sekali,” ujar Agus saat berbincang dengan detikcom beberapa waktu lalu.

Salah satu upaya untuk menciptakan keamanan dalam penerbangan adalah melalui security check point (SCP). Di Indonesia menerapkan SCP sebanyak dua kali dengan menggunakan pemindai X-ray.

“Setiap negara mengartikan berbeda-beda yang disebut daerah pengawasan (lapis pertama). Ada negara yang pengawasannya cuma dilihat saja, mana yang kira-kira mencurigakan dari orang yang mondar-mondir, ada yang pakai CCTV. Sementara di Indonesia menerapkan security check poin dengan X-ray,” jelasnya.

SCP sebanyak dua kali ditujukan untuk mengamankan masing-masing wilayah yang memiliki tingkat keamanan yang berbeda. Jika telah memasuki SCP kedua itu artinya wilayah tersebut benar-benar harus steril dari benda maupun material yang dilarang.

Indonesia, kata Agus, saat ini telah memiliki nilai pemenuhan standar keamanan yang baik dari ICAO. Jika pada periode 2014 nilainya masih di bawah standar yakni 45%, dan 2016 51%, maka di 2017 kemarin nilainya mencapai 85%.

“Ini acuan saja minimalnya harus 60% dari ICAO. Tapi tahun 2014 itu ada 160 jiwa yang meniggal. Cek di ICAO nilainya 45%. Tahun 2015 meningkat lagi (pemenuhannya) yang menembus 40 nyawa. Kemudian 2016 kecelakaan pesawat hanya 8 nyawa. Saat itu ada kenaikan 45% ke 51%”, ujar Agus.

“Waktu kita mempunyai 85% ini sama sekali tidak ada yang meninggal di 2017. Ini yang ingin kami pertahankan jangan sampai ada penumpang, (kecelakaan) yang menelan korban jiwa,” tandasnya.

Sumber : https://travel.detik.com/travel-news/d-3937895/upaya-kemenhub-penuhi-tingkat-keamanan-penerbangan-di-indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button