Safety Management

Waskita Karya Terapkan CQSMS dengan ‘Wave’

Untuk kategori peusahaan per 1 November 2020 hanya 11% atau 361 dari 3.382 mitra kerja lulus.

Jakarta, isafetymagazine.com – Waskita Karya berupaya zero accident (nihil kecelakaan) dalam setiap proyek strategi nasional (PSN) yang dikerjakannya. Langkah ini dilakukan dengan melakukan keselamatan konstruksi dari hulu hingga hilir.

Sejumlah langkah dilakukan Waskita Karya pada tingkatan hulu meliputi penerapan keselamatan dari proses perencanaan, perancangan, pemilihan dan pengadaan alat, metode hingga mitra kerja.

“Setiap mitra kerja akan diseleksi dengan selektif dan ketat sebelum menjalankan kerjasama,” kata Batara Jadi A. Pane, Manajer Divisi 2 QSHE & System PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Tahap pertama, vendor (mitra kerja) harus lolos verifikasi on desk (seleksi administrative) yang disebut Calon Rekanan Waskita. Seleksi iini menilai dan menyeleksi keabsahan kualitas dokumen vendor.

Tahap kedua, verifikasi site fisik dan Contractor Quality Safety Management System (CQSMS). Tujuannya, mengetahui calon rekanan memiliki profesionalitas tinggi,  kompetensi, dan engalaman kerja.

“Selain itu untuk memastikan vendor memiliki komitmendan konsistensi untuk melaksanakan persyaratan implementasi sistem QHSE,” ujarnya.

Penilaian CQSMS menggunakan aplikasi Waskita Vendor (Wave) yang terbagi dua kategori yakni perusahaan dan perorangan.

Kategori perusahaan dapat meliputi supplier, subkontraktor, sewa alat, usaha mikro dan kecil, jasa khusus dan konsultan konstruksi.

Untuk kategori perorangan meliputi jasa khusus, konsultan kosntruksi, konsultan perorangan, mandor borong, dan usaha mikro dan kecil.

Berdasarkan rekap penilaian CQSMS kategori peusahaan per 1 November 2020 diketahui hanya 11% atau 361 dari 3.382 mitra kerja lulus. Kemudian, bagi kategori perorangan cuma 8% atau 85 orang dari 1.064 pendaftar yang lolos seleksi tersebut.

Dari kategori perorangan disebutkan pendaftar terbanyak berlatarakang mandor borong yakni sebanyak 72,64% atau 771 orang. Namun, 3,37% atau 26 orang saja yang lulus seleksi CQMS.

“Dari 26 orang mandor itu, sebanyak 20 mandor lulus dengan kategori low risk danenam mandor lainnya lulus dengan kategori medium risk,” tandasnya. (Ids/Lutifa Akta Rahmawati)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button