Safety at Work

1 Pekerja Pelita Agung Agriindustri Dumai Tewas, Ketua PII Riau Sebut Tamparan Keras Jelang Bulan K3

Ulul Azmi juga menyoroti pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan K3, khususnya di Riau.

Pekanbaru, isafetymagazine.com – Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Provinsi Riau menyesalkan kematian satu pekerja di PT Pelita Agung Agriindustri Dumai akibat kecelakaan kerja pada akhir Desember 2024.

“Sebagai Ketua PII Riau dan praktisi K3, saya sangat kecewa dan geram atas kejadian ini. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada perusahaan yang mengabaikan keselamatan pekerja,” kata Ketua PII Riau sekaligus praktisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Ir. Ulul Azmi, ST., CST., IPM., ASEAN Eng.

“Menjelang Bulan K3 Nasional 2025, accident ini menjadi tamparan keras bagi semua pihak, terutama di Provinsi Riau.”

Dengan begitu Ulul Azmi mendukung penuh langkah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Riau yang menghentikan sementara operasi perusahaan tersebut.

Walaupun demikian, dia juga mendesak Pengawas Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) turun tangan dan pengawasan Disnakertrans Pulau Riau untuk melakukan investigasi dan pengawasan di lapangan.

“Kita membutuhkan tindakan tegas dan konkret dari Pengawas Ketenagakerjaan RI. Pengawasan langsung dan bersama harus dilakukan untuk memastikan penerapan standar K3 berjalan sebagaimana mestinya, terutama di perusahaan yang berisiko tinggi,” ujarnya.

Ulul Azmi juga menyoroti pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan K3, khususnya di Riau. Dia mencatat kehilangan nyawa akibat kecelakaan kerja di wilayah ini terus meningkat sepanjang September 2024 sampai Desember 2024.

Kecelakaan-kecelakaan itu yakni kecelakaan di Pelabuhan Pelindo 1 Selatpanjang berupa seorang operator crane meninggal dunia setelah kabin crane terlepas dari dudukannya dan jatuh ke dalam palka kapal.

Kemudian, insiden di PT Duta Palma berupa seorang karyawan tewas akibat terjatuh saat melakukan pengecekan tangki air di ketinggian empat meter.

Selanjutnya, kecelakaan di PT SAR Lipat Kain berupa seorang pekerja proyek meninggal dunia setelah tertimpa plat besi saat menurunkan muatan menggunakan crane.

“Kecelakaan kerja ini seharusnya menjadi pengingat bagi semua pihak. Keselamatan pekerja bukan hanya soal kewajiban perusahaan, tetapi juga wujud dari kemanusiaan kita,” ucapnya.

Menjelang Bulan K3 Nasional 2025, ucap Ulul Azmi, harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran dan implementasi K3 di seluruh sektor industri.

“Bulan K3 bukan sekadar seremoni. Ini adalah panggilan untuk semua pihak, mulai dari pengusaha, pemerintah, hingga masyarakat, untuk bersama-sama memastikan bahwa setiap pekerja pulang dalam keadaan sehat dan selamat,” tuturnya.

Sinergi antara pemerintah, asosiasi profesi, dan perusahaan untuk memperkuat budaya K3 di Indonesia, khususnya di Riau.

“Tindakan preventif jauh lebih bernilai daripada penyesalan setelah insiden terjadi. Jangan ada lagi korban jiwa akibat kelalaian,” ujarnya. (adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button